Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pindah Warga Negara, Low Jadi Orang Kaya di Indonesia

Kompas.com - 13/03/2012, 07:42 WIB
Ester Meryana

Penulis

KOMPAS.com — Low Tuck Kwong baru-baru ini dinobatkan sebagai orang terkaya ketiga di Indonesia oleh Forbes. Per Maret 2012, kekayaan bersih Low tercatat mencapai 3,6 miliar dollar AS. Naik drastis dari 1,2 miliar dollar AS pada Maret 2010.

Dalam biografi singkat yang dimuat Forbes.com, Low ternyata lahir di Singapura. Lantas ia pindah ke Indonesia pada tahun 1972 untuk mengadu nasib. Sewaktu masih tinggal di negara tetangga Indonesia itu, Low sempat bekerja di perusahaan konstruksi milik ayahnya.

Itu berlangsung ketika dia berumur 20 tahunan. Masuk ke Indonesia, ia mencoba peruntungan di bidang kontraktor bangunan. Akan tetapi, ternyata bukan di bidang itu yang membawa dia menjadi salah satu yang terkaya di Indonesia.

Pertambangan batubara justru menjadi ladang usaha tempat ia menuai hasil yang luar biasa hingga kini. Ia pun membeli tambang pertamanya pada tahun 1997, tepat setelah lima tahun ia menjadi warga negara Indonesia.

Setelah gagal menjual pada tahun 2008, Low justru berhasil membawa perusahaan tambangnya, Bayan Resources, go public. Sejak itu, harga saham Bayan Resources telah melonjak tiga kali lipat.

Tahun lalu, Low mencoba merambah pertambangan di negara seberang Indonesia. Perusahaan menggelontorkan 270 juta dollar AS untuk mengakuisi mayoritas saham di sebuah perusahaan pertambangan Australia.

Sebagai bentuk investasi lainnya, ia juga memiliki saham Manhattan Resources and Singapore HealthPartners yang terdaftar di Singapura.

Singapore HealthPartners sendiri berencana akan membuka rumah sakit yang terintegrasi dengan pusat medis dan hotel di Singapura pada tahun 2013.

Perlu diketahui pula, Low adalah seorang penyayang binatang. Ia mempunyai sebuah kebun binatang di Kalimantan dengan salah satu aktivitasnya adalah merehabilitasi orangutan untuk kemudian dikembalikan ke alam bebas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

    Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

    Whats New
    Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

    Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

    Whats New
    LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

    LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

    Whats New
    ?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

    ?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

    Whats New
    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Whats New
    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Whats New
    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Whats New
    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Whats New
    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Whats New
    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Whats New
    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Whats New
    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Work Smart
    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Whats New
    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Whats New
    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com