Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakrie Telecom Beli Sampoerna Telekomunikasi Indonesia

Kompas.com - 14/03/2012, 20:22 WIB
Haryo Damardono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  PT Bakrie Telecom, Tbk (BTEL) dan PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI), Rabu (14/3/2012) ini mengumumkan penandatanganan Penjualan Bersyarat Perjanjian Jual Beli antara BTEL dan Sampoerna Strategic dan Polaris, yang bertindak sebagai pemegang saham STI.

Dari perjanjian tersebut, BTEL memperoleh 35 persen dari saham STI dengan perjanjian dalam tiga tahun ke depan akan menjadi pemegang saham mayoritas. Sebagai imbalannya Sampoerna Strategic akan menjadi pemegang saham BTEL.

"Setelah negosiasi, BTEL dan pemegang saham STI setuju mengintegrasikan operasi bisnis di bawah satu manajemen BTEL. Dalam hal ini BTEL bertujuan untuk mempercepat penetrasi penawaran konvergensi mobile untuk setiap pelanggan di Indonesia," kata Presiden Direktur BTEL Anindya Bakrie, Rabu ini.

Transaksi ini merupakan langkah awal transformasi besar operasional dan keuangan yang direncanakan BTEL untuk diselesaikan tahun ini. Kerja sama strategis akan menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi entitas baru di empat bisnis utama untuk mencapai keunggulan operasional, keuangan, pelayanan dan kepuasan pelanggan.

"Kami ingin berbagi dalam model bisnis BTEL yang lebih cepat, lebih baik, dan paling terjangkau, yang terbukti sangat efektif dalam merevolusi konektivitas suara dengan mengurangi hambatan harga dan tarif. Ini juga terjadi dalam sistem komunikasi data," kata Presiden Direktur Sampoerna Strategic, Michael Sampoerna.

Ditambahkan Michael, karena pertumbuhan komunikasi data lambat, karena tingginya investasi infrastruktur berat, harga satuan yang lebih rendah, dan skala yang lebih lambat sampai adanya persaingan yang ketat. "Diharapkan dengan sinergi ini kami bisa meningkatkan bisnis lebih cepat dan lebih besar dalam rangka melayani dan bersaing," ujar Michael.              

Secara teknis keuntungan dari BTEL jelas. Frekuensi 6,25 MHz milik STI dalam 450MHz band akan menambah kapasitas yang cukup untuk BTEL sehingga bisa menawarkan biaya konektivitas data mobile yang lebih rendah, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan eksponensial perusahaan.

Di sisi lain, BTEL memiliki frekuensi 800 MHz band sehingga tentunya akan memberi tambahan kapasitas yang besar untuk perusahaan dalam meningkatkan penetrasi konektivitas suara berbiaya rendah di Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

Di wilayah itu,  BTEL sudah mendominasi dengan pangsa pasar 40 persen untuk CDMA. Dengan berintegrasi dengan penetrasi STI di daerah pedesaan Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara Kepulauan dan Bali, juga akan lebih mudah bagi BTEL baru untuk memperbesar pasar di luar Jawa.

"Pelanggan harus menerima manfaat terbesar dari kerjasama ini. Kami bertujuan  membuat entitas baru menjadi biaya paling efektif dan tercepat. Operator di Indonesia berkembang dengan menyediakan pengalaman yang paling lengkap dan konvergensi terbaik bagi pelanggan," ujar Anindya Bakrie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com