Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Perhitungan Beban Subsidi BBM

Kompas.com - 21/03/2012, 10:50 WIB

JAKARTA/2012, KOMPAS.com - Badan Anggaran DPR dan pemerintah sudah membahas subsidi energi dalam RAPBNP 2012. Dalam rapat yang berlangsung hingga Selasa (20/3) malam, pemerintah memaparkan beban anggaran dengan skenario harga bahan bakar minyak (BBM) naik dan tidak sesuai dengan permintaan Badan Anggaran DPR.

Dalam pemaparan itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro menguraikan beban anggaran dengan asumsi tidak ada kenaikan harga BBM subsidi maupun jika naik Rp 500 per liter, Rp 1.000 per liter dan Rp 1.500 per liter. "Kami mengacu pada harga ICP  105 dollar AS per barrel," ujar Bambang.

Pertama, apabila tidak menaikkan harga maka anggaran subsidi BBM membengkak menjadi Rp 178,67 triliun dari Rp 123,6 triliun dalam APBN 2012. Kedua, jika harga BBM subsidi naik Rp 500 per liter maka anggaran subsidi naik menjadi Rp 164,9 triliun.

Ketiga, jika harga BBM subsidi naik sebesar Rp 1.000 per liter maka subsidi meningkat menjadi Rp 151,14 triliun. Keempat, jika harga BBM subsidi naik Rp 1.500 per liter maka subsidi hanya naik menjadi Rp137,38 triliun.

Pemaparan itu belum memuaskan Badan Anggaran DPR. Ketua Badan Anggaran DPR Melchias Mekeng meminta pemerintah juga menyajikan kajian harga BBM subsidi ini secara menyeluruh dengan memasukan juga hasil penghematan belanja kementerian/lembaga serta SAL atau saldo anggaran lebih. Selain itu, dia juga meminta dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi serta defisit anggaran. "Supaya diungkap dan kami bisa mencari yang paling minimal," kata Melchias. (Hans Henaricus/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com