BI Perkirakan Inflasi Maret di Bawah 0,1 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan, berdasarkan survei yang dilakukan bank sentral, inflasi di bulan Maret 2012 diperkirakan mencapai 0,08 persen.

Sebelumnya, pada Maret 2010 dan 2011 Indonesia berturut-turut mengalami deflasi. Terkait inflasi pada bulan ini, Darmin mengatakan hal ini dipicu adanya komoditas yang konsisten naik, yakni cabai merah, cabai rawit, dan minyak goreng curah.

Dibandingkan Februari 2012, harga cabai rawit melonjak tajam sebesar 39,66 persen dan cabai merah naik 16,89 persen. Sementara itu, harga minyak goreng curah naik 2,13 persen. Kenaikan ini dipicu meningkatnya harga minyak mentah dunia.

"Inflasi sebesar ini secara absolut sangat kecil, namun pada Maret tahun ini ekonomi Indonesia tidak lagi mengalami deflasi seperti pada dua tahun terakhir," kata Darmin pada rapat pengendalian inflasi di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (28/3/2012).

Menurut Darmin, BI memperkirakan sebagai dampak kenaikan Solar dan Premium bersubsidi sebesar Rp 1.500 per liter, laju inflasi akan bertambah 2,43 persen selama 2012. Dengan demikian, perkiraan inflasi akan menjadi antara 6,75 persen hingga 6,8 persen.

Jika tidak ada kenaikan harga BBM, BI memperkirakan tingkat inflasi 2012 akan mencapai 4,3 persen-4,4 persen. Darmin menegaskan, untuk mengendalikan inflasi, BI tidak akan membiarkan kelebihan likuiditas di pasar yang memungkinkan orang menggunakan kelebihan likuiditas itu untuk berspekulasi.