Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jero: ICP April 134 Dollar AS, Syarat 15 Persen Terpenuhi

Kompas.com - 02/04/2012, 18:38 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, mengatakan, ketentuan 15 persen yang tercantum dalam UU APBN-Perubahan 2012 Pasal 7 ayat 6a bisa terpenuhi jika harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) bulan April mencapai 134,64 dollar AS per barrel.

"Berapa ICP April yang memenuhi syarat sehingga UU APBN-P 2012 Pasal 7 ayat 6a itu bisa berlaku maksudnya kewenangan pemerintah ada, itu kami sudah menghitung kalau ICP April selama sebulan itu 134,64 dollar maka angka 15 persennya di atas asumsi ICP terlewati," sebut Jero dalam konferensi pers, di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Senin (2/4/2012).

Pasal 7 ayat 6a menyebutkan pemerintah bisa menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jika selisih antara realisasi ICP dengan asumsi sebesar 15 persen pada enam bulan terakhir. Sekarang ini, rata-rata realisasi ICP dalam enam bulan terakhir masih sekitar 11 persen.

Jero menyebutkan, harga ICP terus naik dari Januari hingga Maret 2012. Bulan pertama tahun ini, ICP sebesar 115,91 dollar AS per barrel, Februari sebesar 122,17 dollar AS per barrel, dan Maret sebesar 128,14 dollar AS per barrel.

Oleh sebab itu, Jero mengatakan, ketentuan 15 persen bisa terpenuhi jika ICP April 134,64 dollar AS per barrel. Perhitungan lain jika ICP April tidak sebesar itu adalah ICP April dan Mei harus sebesar 123,8 dollar AS. "Kalau tidak 134 dollar AS, atau di bawah itu maka Mei dan Juni harus rata-rata 123,8 dollar AS. (Jadi) Aprilnya 123,8 dollar AS, Meinya 123,8 dollar AS, maka sah di akhir Mei (ketentuan 15 persen)," tambah Jero.

Namun, lanjut Jero, sekalipun selisih 15 persen tercapai, pemerintah belum tentu langsung menaikkan harga BBM bersubsidi. Lagi pula belum tentu prediksi ICP pemerintah terwujud lantaran harga minyak sulit diprediksi. "ICP itu tidak bisa diperkirakan. Dunia ini nggak bisa begitu. Itu karena (harga minyak) tidak hanya supply dan demand. Juga ada politik, ada ketegangan, dan iklim mempengaruhi," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com