Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indef Ragukan OJK Menjawab Permasalahan Keuangan

Kompas.com - 10/04/2012, 11:17 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati, menyatakan keraguannya terhadap Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) untuk menjawab permasalahan di sektor keuangan nasional. Pasalnya, baik panitia seleksi maupun calon komisioner yang lolos sebagian besar berasal dari dua lembaga yakni Bank Indonesia dan Bapepam-LK yang turun pamornya karena sejumlah masalah keuangan.

"Munculnya OJK karena turunnya kredibilitas atau kepercayaan publik terhadap BI dan Bapepam-LK," sebut Enny dalam konferensi pers "Mencermati Proses Calon Komisioner OJK" di Jakarta, Selasa (10/4/2012).

Enny menerangkan, dibentuknya OJK karena kredibilitas BI dan Bapepam-LK yang turun karena sejumlah masalah di sektor keuangan. Pamor BI turun misalnya karena buruknya perlindungan pada nasabah pada kasus Bank Century. Lalu kredibilitas Bapepam-LK turun karena tidak mampu menangani kasus Bakrie Life.

Menurut dia, ketidakmampuan dua lembaga tersebut bisa terulang jika pejabat yang serupa menjadi komisioner OJK. Oleh sebab itu, ia menginginkan agar tujuh kursi dari sembilan kursi yang tersedia di DK OJK diberikan ke pihak-pihak lain di luar dua lembaga tersebut. "BI dan pemerintah (ex-officio) sudah memeroleh jatah dua kursi, semestinya tujuh kursi lainnya diberikan kepada pihak lain di luar lembaga tersebut," tambah Enny.

Pemberian tujuh kursi kepada pihak lain seperti profesional dan akademisi atau pengamat bisa menjadikan komposisi komisioner seimbang. "Proporsi profesional dan akademisi ini terbatas sekali. Kita inginnya ada dari profesional atau praktisi," pungkas Enny.

Untuk diketahui saja, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (5/4/2012) siang telah menyerahkan 14 nama calon komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada Ketua DPR Marzuki Ali. Nama-nama itu akan disaring lagi melalui uji kepantasan dan kepatutan DPR. "Sesuai batas waktu, Presiden sudah menyerahkan 14 nama tersebut kepada Ketua DPR," kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, kepada Kompas, Kamis.

Berdasarkan informasi yang beredar tersebut, sebanyak 14 nama calon komisioner DK OJK yang akan diseleksi oleh DPR RI adalah Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D Hadad, Mantan Deputi Gubernur BI Achyar Ilyas, Mantan Wakil Direktur Utama Bank Mandiri I Wayan Agus Mertayasa, dan Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Mulia P Nasution. Direktur Internasional Bank Indonesia (BI) Nelson Tampubolon, Wakil Direktur Bank Mandiri Riswinandi, Kepala Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nurhaida, dan Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Walujanto.

Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rahmatarwata, Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan Firdaus Djaelani, Auditor Utama Keuangan Negara VII Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ilya Avianto, Executive Vice President Audit Internal Bank Mandiri Rijani Tirtoso, Mantan Ketua Pusat Penelitian dan Analisis Keuangan dan Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein, dan Kepala Kantor BI Cabang New York Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

    Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

    Work Smart
    Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

    Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

    Whats New
    IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

    IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

    Whats New
    Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

    Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

    Whats New
    Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

    Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

    Work Smart
    Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

    Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

    Whats New
    Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

    Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

    Whats New
    PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

    PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

    Whats New
    Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

    Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

    Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

    Whats New
    LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

    LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

    Whats New
    Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

    Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

    Spend Smart
    Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

    Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

    Whats New
    Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

    Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

    Spend Smart
    Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

    Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com