Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Pertanian Tak Pernah Diurus Serius

Kompas.com - 13/04/2012, 20:04 WIB
Imam Prihadiyoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah tidak pernah serius dalam pengembangan investasi pertanian dan penambahan lahan pertanian. Pemerintah masih terlalu memfokuskan pengembangan investasi pada sektor industri dan manufaktur. Padahal, dengan mendorong investasi pertanian, akan tercipta lapangan kerja yang banyak dan tersedia pangan secara mandiri.

Namun, pemerintah harus tetap memproteksi lahan pertanian potensial untuk pangan dan tidak boleh dikalahkan oleh kepentingan investasi industri semata. Apalagi, luas lahan produktif di Indonesia semakin hari semakin menyusut akibat realokasi lahan dari pertanian ke nonpertanian.

"Pemerintah diharapkan tetap mendorong investasi pertanian sebagai salah satu prioritas di antara prioritas sektor yang lain. Dengan meningkatnya produksi pertanian, hal itu akan memberikan dampak yang luar biasa. Ketahanan pangan nasional terjaga, pendapatan petani akan meningkat, kesempatan kerja di perdesaan akan makin luas, jumlah penduduk miskin di perdesaan akan berkurang, devisa negara akan makin besar, dan PDB (produk domestik bruto) sektor pertanian juga akan meningkat," ujar anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Rofi Munawar, di Jakarta, Jumat (13/4/2012) malam.

Legislator dari Jawa Timur VII ini menegaskan, Indonesia punya banyak keunggulan dibandingkan dengan negara lain dalam investasi di bidang pertanian. "Sesungguhnya mendorong investasi di sektor pertanian akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Sektor pertanian menyangkut profesi jutaan orang. Saat daya beli dan penghasilan mereka membaik, akan membaik juga produksi dan daya beli mereka," ujarnya.

Data Kementerian Pertanian menunjukkan, selama 2005- 2009 investasi modal dalam negeri naik 23,03 persen dari Rp 30,7 triliun menjadi Rp 37,8 triliun. Namun, 51,4- 75,4 persen masuk ke sektor industri.

Adapun investasi asing di sektor pertanian, selain proporsinya paling rendah, juga mengalami penurunan dari 3,9 persen (2005) menjadi 1,2 persen (2009). Tahun 2009, dari total investasi penanaman modal asing sebesar 10,81 miliar dollar Amerika Serikat, sektor pertanian hanya sebesar 0,129 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com