Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Pekan Rupiah Masih Stagnan

Kompas.com - 16/04/2012, 10:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai mata uang rupiah terhadap dollar AS pada Senin pagi belum bergerak seiring dengan tarik-menarik sentimen positif dan negatif di pasar finansial.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Senin pagi belum bergerak nilainya diposisi Rp 9.164 per dollar AS. "Bank Dunia memperkirakan ekonomi China masih dapat tumbuh menjadi sentimen positif global. Namun dari dalam negeri, serapan belanja masih di bawah target, ada sentimen tarik-menarik," ujar pengamat pasar uang Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin.

Lana mengatakan, serapan belanja di dalam negeri masih dibawah target itu membuat sumber pembiayaan yang berasal dari utang dapat dikatakan "idle" dan hanya menambah beban belanja yang tidak produktif.

Dari eksternal, lanjut dia, ekonomi China yang semula ditargetkan hanya tumbuh 7,5 persen, tampaknya dapat tumbuh lebih tinggi. "Bank Dunia memperkirakan ekonomi China masih bisa tumbuh sebesar 8,2 persen untuk tahun 2012. Pemerintah China juga memperbesar porsi pembelian asing di saham dan obligasi serta besarnya yuan yang dipegang diluar negeri yang diinvestasikan di luar China," kata dia.

Lana mengemukakan, kedepan diperkirakan China semakin melonggarkan kebijakan devisanya. Kedua kebijakan itu memberikan peluang China tidak mengalami "hard landing" setelah sebelumnya ada indikasi terjadi overheating dan kemungkinan bubble di sektor properti.

Sementara itu, ekonom Bank Mandiri, Destri Damayanti menambahkan, rupiah cenderung masih tertekan seiring dengan ketidakjelasan mengenai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kedepan.

Meski demikian, lanjut Destri, terdepresiasinya rupiah hanya bersifat sementara. Setelah adanya kepastian, rupiah akan kembali normal.  

Ia mengatakan, saat ini yang musti diwaspadai tekanan di neraca pembayaran yang dinilai cukup besar current defisitnya. Diharapkan BI harus tetap waspada dan dapat menjaga stabilitas rupiah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com