LONDON, KOMPAS.com- Satu dari lima orang Inggris yang memiliki tabungan lebih dari 250.000 pound mempertimbangkan hendak tinggal di luar negeri. Alasannya, mereka lelah dengan kekerasan, cuaca buruk, dan tingginya biaya hidup.
Demikian hasil survei unit wealth management Lloyds Banking Group di London, Senin (16/4/2012).
Inggris yang tengah menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam satu abad terakhir ini sedang berupaya mempertahankan citranya sebagai tempat yang aman untuk para jutawan global. Di sisi lain, Inggris sedang menaikkan pungutan pajaknya dan memangkas belanja publik.
Riset dari Lloyds TSB International Wealth memperlihatkan bahwa 19 persen orang kaya Inggris ingin pergi ke AS, Australia, Selandia Baru atau Kanada. "Jelas bahwa pendapat bahwa tinggal di luar negeri lebih berkualitas semakin tinggi," ujar Direktur Lloyd TSB International Wealth Nicolas Boys Smith.
"Menurut riset tersebut, orang kaya Inggris yang pindah ke luar negeri akan semakin banyak dalam dua tahun ke depan," ujarnya lagi.
Ada sekitar setengah juta orang di Inggris yang memiliki simpanan sebesar 250.000 pound atau lebih. Simpanan tersebut termasuk properti.
Lebih dari separuh yang diwawancarai menyatakan bahwa tingginya tingkat kriminalitas dan kelakuan anti sosial menjadi alasan utama untuk meninggalkan Inggris. Alasan lain adalah buruknya cuaca dan tingginya biaya hidup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.