Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Perusahaan Publik Terbaik Dunia

Kompas.com - 23/04/2012, 07:46 WIB
Ester Meryana

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa belahan dunia memang sedang krisis. Amerika Serikat dan Eropa adalah dua kawasan yang perekonomiannya sedang berjuang untuk bertahan dan tetap tumbuh. Bahkan Asia sekarang sedikit banyak sudah mulai terimbas krisis di dua wilayah tadi.

Namun, berdasarkan catatan Forbes dalam Global 2000, perusahaan-perusahaan besar dunia justru tetap mencetak penjualan dan pendapatan dua digit sepanjang tahun lalu. Secara total, sebanyak 2.000 perusahaan dalam catatan Forbes tersebut mempunyai pendapatan 36 triliun dollar AS, atau naik 12 dari tahun sebelumnya.

Laba pun tercatat tumbuh 11 persen atau mencapai 2,64 triliun dollar AS. Aset tumbuh 8 persen atau menjadi 149 triliun dollar AS. Tetapi nilai kapitalisasi pasar memang turun tipis 0,5 persen menjadi 37 triliun dollar AS. Ini karena merosotnya kondisi pasar internasional sehigga menurunkan pertumbuhan agregat. Dua ribu perusahaan ini pun memperkerjakan sekitar 83 juta orang di seluruh dunia.

Dengan melihat laba, nilai kapitalisasi pasar, pendapatan atau penjualan dan aset, Forbes pun membuat peringkat perusahaan-perusahaan publik terbesar di dunia. Bila melihat negara tempat perusahaan berdomisili ada empat negara tambahan atau tepatnya ada 66 negara dalam Global 2000 tahun ini.

Perusahaan-perusahaan asal AS mendominasi dengan 524 perusahaan. Kedua adalah Jepang dengan 258 perusahaan. China pun menempati peringkat ketiga untuk jumlah perusahaan terbanyak dengan ada tambahan 15 perusahaan tahun ini.

Menyusul kemudian Inggris (93 perusahaan), Korea Selatan (68 perusahaan), dan India (61 perusahaan). Dan negara yang mengalami pertumbuhan di keempat kategori adalah Thailand, Filiphina, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Bila dikelompokkan menjadi beberapa kawasan, jumlah perusahaan dari Asia-Pasifik menjadi yang terbesar dengan 733 anggota. Asia-Pasifik mencatat pertumbuhan penjualan terbesar (26 persen), pertumbuhan laba hingga 29 persen, dan pertumbuhan aset 19 persen.

Menyusul kemudian Eropa, Timur Tengah dan Afrika-EMEA dengan 605 perusahaan, AS dengan 524 perusahaan, dan Amerika dengan 145 perusahaan. AS pun menjadi satu-satunya kawasan yang menunjukkan pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar sebanyak 6 persen dengan nilai keseluruhan 13 triliun dollar AS. Nilai itu yang tertinggi di semua kawasan.

Melihat daftar Global 2000, perusahaan terbaik adalah Exxon Mobil. Exxon didaulat sebagai perusahaan yang paling menguntungkan di dunia tahun ini. JPMorgan Chase yang tadinya bertengger di nomor satu tahun lalu sekarang berada di bawah Exxon. Menyusul General Electric, Royal Dutch Shell dan Bank ICBC.

Berikut 10 besar perusahaan publik terbaik dunia yang dirilis Forbes pekan lalu:
1. Exxon Mobil dengan keuntungan 41,1 miliar dollar AS
2. JP Morgan Chase dengan keuntungan 19 miliar dollar AS
3. General Electric dengan keuntungan 14,2 miliar dollar AS
4. Royal Dutch Shell dengan keuntungan 30,9 miliar dollar AS
5. ICBC dengan keuntungan 25,1 miliar dollar AS
6. HSBC Holdings dengan keuntungan 16,2 miliar dollar AS
7. PetroChina dengan keuntungan 20,6 miliar dollar AS
8. Berkshire Hathaway dengan keuntungan 10,3 miliar dollar AS
9. Wells Fargo dengan keuntungan 15,9 miliar dollar AS
10. Petrobras-Petroleo Brasil dengan keuntungan 20,1 miliar dollar AS

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com