Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Kabel Indonesia Diserbu

Kompas.com - 27/04/2012, 09:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan infrastruktur terutama properti dan IT yang kian tinggi turut mendorong kebutuhan kabel dan perangkat koneksi dalam negeri. Bahkan diperkirakan kebutuhan kabel untuk infrastruktur akan terus meningkat minimal 20 persen per tahun.

Optimisme pertumbuhan permintaan inilah yang membuat PT Tyco Precision Electronics terus berinovasi. Produsen kabel yang merupakan anak usaha TE Connectivity Ltd asal Amerika Serikat ini kemarin, Kamis (26/4), meluncurkan perangkat connection point berteknologi tinggi bernama Quareo.

Suhadi Kho, Senior Business Development Executive Tyco Electronics mengatakan, dengan perkembangan bisnis dan infrastruktur Indonesia maka kebutuhan kabel tidak hanya digunakan untuk kelistrikan tapi juga data. Oleh kerena itu, Tyco akan lebih menyasar perusahaan perbankan dan keuangan untuk memasarkan kabel-kabelnya. "Data mereka banyak dan rawan pencurian," katanya.

Namun dia juga tidak menutup kemungkinan dipakainya produk Tyco untuk industri lain termasuk sektor pemerintah. Dia mengklaim, Tyco adalah pemimpin pasar kabel dan instalasi di Indonesia sebesar 34 persen, sedang di tempat kedua pangsa pasarnya 20 persen.

Tanpa mau mengatakan nilainya, Suhadi berharap Quareo mampu menarik 3 persen pasar lagi sehingga penguasaan pasar Tyco di Indonesia mencapai 37 persen. Secara Global, tahun lalu penjualan TE Connectivity mencapai US$ 10 miliar dengan lebih dari 500.000 produk penghubung listrik data seperti kabel dan connector.

Selain Tyco, pasar kabel di Indonesia juga menarik perhatian Reichle & DeIMassari (R&M). Produsen kabel asal asal Swiss ini mencoba mengeruk pasar kabel IT dengan menggandeng PT Data Global Komukatama sebagai distributor tunggal.

Meluncur ke pasar Indonesia akhir pekan lalu, Isak Utomo, Direktur Data Global Komukatama mengatakan, perusahaannya membawa kabel dengan keamanan tinggi dan ramah lingkungan yaitu Low Smoke Zero Halogen (LSZH). Dia berharap dalam 5 tahun ke depan dapat meraih 10 persen total belanja kabel Indonesia. Tahun lalu pasar kabel Indonesia mencapai  19 juta dollar AS, dimana 35 persen-nya kabel ICT. (Tendi Mahadi/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com