Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Susunan Direksi Garuda Indonesia yang Baru

Kompas.com - 27/04/2012, 17:01 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengubah susunan Dewan Komisaris dan Direksi perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dilakukan pada Jumat (27/4/2012).

Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, mengungkapkan, perubahan dalam Dewan Komisaris dan Direksi semata hanya untuk meningkatkan kinerja perseroan. "Perubahan direksi untuk meningkatkan kinerja dan tentunya untuk bahwa quantum leap ini akan dicapai," sebut Emirsyah dalam konferensi pers RUPST, di Jakarta, Jumat.

Berikut Direksi Garuda Indonesia yang baru:
Direktur Utama: Emirsyah Satar
Direktur Keuangan: Handrito Hardjono
Direktur Layanan: Faik Fahmi
Direktur Pemasaran dan Penjualan: Elisa Lumbantoruan
Direktur SDM dan Umum: Heriyanto Agung Putra
Direktur Teknik dan Pengembangan Armada: Batara Silaban
Direktur Strategi Pengembangan Bisnis dan Manajemen Risiko: Judi Rifajantoro
Direktur Operasi: Capt Novijanto Herupratomo

Adapun susunan Dewan Komisaris baru:
1. Bambang Susantono (Komisaris Utama), sebelumnya Hadiyanto
2. Bambang Wahyudi (Komisaris)
3. Sonatha Halim Jusuf (Komisaris)
4. Wendy Aritenang Yazid (Komisaris)
5. Betti Alisjahbana (Komisaris Independen).

Terhadap penambahan jumlah direktur ini, Emirsyah menjelaskan, jumlah tersebut sebenarnya tetap. Hanya, ada sejumlah orang yang sebelumnya memang belum diangkat. "Bukan makin gemuk dari dulu memang direksinya sama jumlahnya. Namun saat itu dua belum diangkat. Oleh sebab itu adalah hanya pelaksana harian," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

Whats New
Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com