Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembatasan bagi Mobil Pribadi Masih Terus Dikaji

Kompas.com - 01/05/2012, 17:14 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah tetap bersikukuh akan mengeluarkan kebijakan pengendalian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk menjaga volume BBM bersubsidi dalam APBN Perubahan 2012. Saat ini, pemerintah masih mengkaji ulang rencana pembatasan BBM bersubsidi, terutama untuk mobil dinas, kendaraan operasional badan usaha milik negara (BUMN) dan badan usaha milik daerah (BUMD).

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, usai menghadiri rapat koordinasi di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (1/5/2012), di Jakarta, keputusan mengenai pembatasan BBM bersubsidi masih menunggu sidang kabinet pekan depan.

"Nanti hasil kajiannya akan dilaporkan dan diputuskan dalam sidang kabinet," ujarnya.  

Pada kesempatan sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan, jika tidak dilakukan pengendalian, maka besar kemungkinan realisasi konsumsi BBM bersubsidi akan jauh melampaui kuota BBM bersubsidi 40 juta kiloliter. Dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) 119 dollar AS per barrel, maka subsidi BBM bisa mencapai Rp 208 triliun, belum termasuk subsidi listrik.  

Pengendalian volume BBM bersubsidi itu akan dilakukan dengan menggunakan dua cara. Pertama, semua kendaraan pemerintah BUMN dan BUMD tidak lagi menggunakan premium dengan jatah keuangan sama, sehingga harus mamakai pertamax.

"Ini berarti harus ada penghematan. Sebelumnya biasa jalan 30 kilometer, sekarang bisa sampai 15 kilometer," ujarnya menambahkan.

"Yang menyangkut peluang terjadinya kebocoran, ini harus dilakukan pengendalian, meningkatkan pengawasan. Badan Pengatur Hilir Migas harus melakukan pengawasan kerja sama dengan pemerintah daerah, kapal-kapal besar, pertambangan dan perkebunan, industri pertambangan wajib menggunakan BBM nonsubsidi. Kalau industri kan sudah otomatis, akan dilakukan pengendalian yang baik," ujarnya.

Sementara itu, opsi-opsi lain terkait dengan rencana pengendalian BBM bersubsidi bagi mobil pelat hitam, pemerintah masih mengkaji ulang. "Itu belum kami putuskan. Kami masih tetap melakukan pengamatan dan simulasi yang baik," kata dia menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com