Bekasi, Kompas
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Evita H Legowo, Jumat (4/5), menyampaikan hal itu saat meninjau terminal terapung penerima dan regasifikasi (floating storage and regasification unit/FSRU) Jawa Barat, di Teluk Jakarta, Bekasi, Jawa Barat.
Kemarin, transfer gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) dari kapal Aquarius pengangkut LNG ke FSRU Jawa Barat mulai dilaksanakan. Gas alam cair yang dipasok itu berasal dari Kilang Bontang, Kalimantan Timur, dan dikapalkan pada 25 April.
Targetnya, pada 15 Mei, PT Nusantara Regas sudah bisa menyelesaikan pembangunan pipa bawah laut dan bisa segera uji coba mengalirkan gas ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang.
Pada tahap pertama, FSRU itu akan mengalirkan gas 140 juta standar metrik kaki kubik per hari (million metric standard cubic feet per day/MMSCFD) sesuai kontrak. Selanjutnya secara bertahap pasokan gas ke pembangkit milik PT PLN ditingkatkan jadi 200 MMSCFD. ”Dulu, saat perencanaan, sulit membayangkan FSRU ini bisa jadi dalam waktu singkat. Ternyata bisa,” kata dia.
Direktur Gas PT Pertamina (Persero) Hari Karyuliarto menyatakan, proses transfer LNG antarkapal itu tahap penting untuk memastikan semua peralatan berfungsi baik. Setelah proses pendinginan selama 2-3 hari, LNG akan dimasukkan ke fasilitas penampungan atau FSRU itu. Kemudian uji coba maksimal selama empat minggu. Uji coba FSRU itu ditargetkan selesai dalam dua pekan dan mulai mengalirkan gas ke pembangkit listrik.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.