Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukhoi Superjet 100 Belum Dapat "Type Certificate"

Kompas.com - 10/05/2012, 21:24 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti menyebutkan, pesawat Sukhoi Superjet 100 harus mendapatkan type certificate sebelum masuk dan beroperasi menjadi pesawat komersial di Indonesia.

Sukhoi memang diketahui telah mengadakan kontrak pembelian pesawat dengan sejumlah maskapai swasta, seperti Sky Aviation dan Kartika Airlines. Namun, jenis pesawat baru itu belum mendapatkan sertifikat yang dipersyaratkan.

"Untuk Indonesia belum semuanya karena yang mengajukan adalah pabriknya. Pabriknya belum mengajukan. Karena mereka boleh berencana, ini Kartika pesan, ini pesan, tapi kan harus ada sertifikatnya," ujar Herry di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (10/5/2012).

Menurut dia, pesawat buatan Rusia tersebut baru bisa masuk ke Indonesia bila sudah mendapatkan type certificate dari Indonesia. Proses pemeriksaan pesawat untuk mendapatkan sertifikat tersebut pun dilakukan baik oleh Rusia maupun Indonesia.

Proses tes untuk mendapatkan sertifikat tersebut bisa berlangsung hingga paling lama lima tahun. Lama waktu tersebut karena tes dilakukan secara menyeluruh.

Namun, kata dia, di Indonesia, tes tidak dilakukan secara penuh. Hal ini karena Sukhoi tersebut telah mendapatkan sertifikasi dari negaranya dan sertifikat kelayakan terbang dari Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA).

"Kita memvalidasi. Jadi kita melihat secara overall tentunya bagaimana mereka menyertifikasi. Dasar hukumnya dia apa dan standarnya yang mana," jelas dia.

Herry menyebutkan, bila setelah dipelajari ditemukan bahwa standarnya sama dengan standar nasional maka tes hanya dilakukan secara acak. Tes pun dilakukan di Rusia. Dan proses melakukan tes tersebut pun tidak lama, yakni maksimal dua minggu.

"Tim kita ke Rusia, ke pabriknya," jelas Herry.

Namun, Herry memastikan, belum ada permintaan dari Sukhoi untuk sertifikasi pesawat jenis Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat, Rabu (9/5/2012) sore.

"Belum ada permintaan. Baru ngomong-ngomong aja," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

    Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

    Whats New
    Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

    Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

    Whats New
    Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

    Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

    Whats New
    Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

    Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

    Whats New
    Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

    Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

    Whats New
    BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

    BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

    Whats New
    IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

    IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

    Whats New
    IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

    IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

    Whats New
    Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

    Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

    Whats New
    Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

    Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

    Work Smart
    Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

    Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

    BrandzView
    Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

    Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

    Whats New
    Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

    Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

    Whats New
    Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

    Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

    Whats New
    Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

    Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com