Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/05/2012, 07:22 WIB

KOMPAS.com  - Yudy Widodo sedang rapat hari Senin sore lalu ketika telepon selulernya berdering. Seorang usahawan tidak dikenal menelepon dari Sidoarjo, Jawa Timur, meminta penjelasan soal mobil Porsche. Yudy memberi penjelasan, tetapi agaknya usahawan itu masih ingin jawaban lebih dalam.

Naluri bisnis Yudy bangkit. Ia terbang ke Surabaya. Pukul 08.00 pagi sudah berada di depan toko pengusaha itu di Sidoarjo. Usahawan itu agak kaget saat menerima Yudy. Tampil rapi, membawa seperangkat komputer, serta bahan-bahan yang dibutuhkan, Yudy menjelaskan mobil Porsche.

Yudy adalah Vice President PT EurokarsArtha Utama. Yudy pun membuka komputernya dan menjelaskan hal ihwal Porsche dari A sampai Z secara ringkas dan padat. Usahawan itu menanyakan soal pintu mobil, Yudy menjelaskan dengan tuntas, lengkap dengan semua speknya.

Pertanyaan tentang atap mobil yang bisa dibuka, atau ban yang aman, semuanya dijelaskan dengan rinci beserta semua gambarnya. Yudy bahkan menjelaskan kalau pintu seperti ini akan menjadi seperti apa. Lalu, saat semua pertanyaan tuntas dibahas, muncul gambar mobil yang diinginkan pengusaha tersebut.

Sesaat kemudian, pesanan mobil Porsche dilakukan. Nilainya setara Rp 3,5 miliar rupiah. Usahawan itu memberi uang muka 50.000 dollar AS. Padahal, penyerahan mobil baru bisa diserahkan paling cepat lima bulan kemudian.

Ini hanya sebuah contoh dari bagaimana Yudy dan timnya menjual mobil-mobil yang harganya ”serba wah” itu.

Dengan gayanya, Yudy dan timnya bisa menjual Porsche sebanyak 140 unit per tahun (2010). Tahun berikutnya, Yudy dan timnya bisa menjual 240 unit dengan rentang harga jual Rp 1,5 miliar sampai Rp 4,5 miliar.

Selain mobil Porsche, perusahaan tempat Yudy bekerja juga menjual mobil mewah Rolls Royce, yang dilepas dengan rentang harga Rp 7 miliar sampai Rp 12,5 miliar. Ternyata, pasar mobil itu di Pulau Jawa cukup besar. Setahun, mereka menjual 40 mobil mewah itu.

Yudy menyebutkan, para pembeli mobil-mobil keren itu ada dari orang yang tidak terduga. Para pembelinya adalah usahawan yang terkesan bersahaja, tetapi sangat likuid sebagai usahawan. ”Mereka mampu membeli dengan dingin,” ujar Yudy di Yogyakarta, pekan lalu.

Mereka adalah pemilik pabrik cat, para eksportir kopi, teh, batubara, minyak mentah, dan pabrik rokok. Ada pula sejumlah advokat terkenal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com