Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 40 Negara Pemilik Emas Terbesar Dunia

Kompas.com - 18/05/2012, 10:37 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Emas masih menjadi salah satu aset terbaik sebagai cadangan devisa suatu negara. Perannya sangat besar karena memiliki tren harga naik secara jangka panjang.

Memang, tahun ini performa emas sulit ditebak. Dari yang tiba-tiba melesat ke atas, bisa juga tiba-tiba dibanting ke bawah. Akan tetapi, hal itu tak mempengaruhi negara untuk mengubah portofolio cadangan dalam bentuk emas.

Per Mei 2012, World Gold Council mencatat, dari awal tahun ini sebagian besar negara di dunia mempertahankan posisi kepemilikan emas. Dipegang oleh bank sentral, meski volumenya stagnan, porsi logam mulia terhadap total cadangan devisa di sejumlah negara ada yang berkurang.

Contohnya, (dari periode tersebut) komposisi cadangan emas terhadap total devisa AS turun dari 76,9 persen menjadi 75,9 persen. Selain itu Jerman, dari 74 persen ke 72,8 persen. Dugaan terkuat mengapa porsi tersebut berkurang adalah karena negara memperbesar cadangan devisa dalam bentuk valuta asing (valas). Sementara itu, China dengan cadangan devisa terbesar di dunia, yakni 3,18 triliun persen pada akhir 2011, porsi emas pada data Mei 2012 ini hanya 1,7 persen dari total cadangan devisanya.

Berdasarkan data per Mei 2012 ini, AS masih menjadi negara/lembaga yang mempunyai emas terbesar di dunia sebagai cadangan devisa, yakni mencapai 8.133,5 ton emas. Posisi kedua adalah Jerman dengan 3.396,3 ton, dan IMF di posisi ketiga dengan 2.814 ton.

Bagaimana dengan Indonesia? Sebagai salah satu negara yang mempunyai deposit emas terbesar di dunia, Indonesia hanya berada di urutan ke-39. Bank Indonesia memiliki 73,1 ton emas atau 3,5 persen dari cadangan devisa sampai akhir April 2012 mencapai 116,4 miliar dollar AS. (Dyah Megasari/Kontan)

Berikut 40 negara/lembaga yang memiliki emas sebagai cadangan devisa:

 

No      Negara     Ton Persentase Devisa  
1 Amerika Serikat 8.133,5 75,9%
2 Jerman 3.396,3 72,8%
3 IMF 2.814,0  
4 Italia 2.451,8 72,6%
5 Perancis 2.435,4 72,6%
6 China 1.054,1 1,7%
7 Swiss 1.040,1 17,5%
8 Rusia 895,7 9,3%
9 Jepang 765,2 3,2%
10 Belanda 612,5 60,9%
11 India 557,7 10,0%
12 ECB 502,1 33,8%
13 Taiwan 422,4 5,7%
14 Portugal 382,5 90,9%
15 Venezuela 365,8 68,5%
16 Arab Saudi 322,9 3,0%
17 Inggris 310,3 16,7%
18 Lebanon 286,8 31,2%
19 Spanyol 281,6 31,3%
20 Austria 280,0 56,6%
21 Belgia 227,5 39,8%
22 Turki 209,6 12,2%
23 Filipina 195,4 13,6%
24 Algeria 173,6 4,8%
25 Thailand 152,4 4,5%
26 Libya 143,8 7,1%
27 Singapura 127,4 2,8%
28 Swedia 125,7 13,0%
29 Afrika Selatan 125,0 13,2%
30 Meksiko 122,6 4,2%
31 BIS 119,0  
32 Yunani 111,7 82,2%
33 Romania 103,7 10,7%
34 Polandia 102,9 5,5%
35 Kazakhstan 96,2 15,9%
36 Australia 79,9 8,2%
37 Kuwait 79,0 13,4%
38 Mesir 75,6 23,5%
39 Indonesia 73,1 3,5%
40 Denmark 66,5    4,0%

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com