Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Bisnis Produk Kulit Bisa Miliaran Rupiah

Kompas.com - 20/05/2012, 05:40 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Produk berbahan kulit asli memang terbilang mahal. Tapi bukan berarti produk ini tak diminati masyarakat. Buktinya, bisnis produk kulit terus dibanjiri pesanan hingga bisa meraup omzet miliaran rupiah.

"Pesanan ada aja walaupun saingan lebih ketat," ujar pemilik usaha Sasta Collection, Santi, kepada Kompas.com, di sela-sela Gelar Sepatu, Kulit, dan Fashion 2012, di Jakarta Convention Center, Senayan, Sabtu (19/5/2012).

Santi yang telah memulai usaha sejak tahun 2000 ini mengaku tak pernah mengalami sepi pembeli sekalipun usaha produk kulit kian menjamur di Garut, Jawa Barat. Produk kulitnya, mulai dari dompet hingga tas, terus menyasar pasar di Jakarta hingga Yogyakarta. "Bahkan sampai Batam. Mereka (pembeli) ambil barang ke saya," sambung dia.

Pembeli dari negera tetangga, yakni Malaysia, pun langsung berkunjung ke Garut, untuk membeli produk kulit Santi dan suaminya, Adis. "(Pembeli) Malaysia sering ke toko tiap minggu atau dua minggu. Belanja barang yang ada di toko," ucapnya.

Kian banyaknya masyarakat yang membeli produk kulit asli pun diakui oleh Ali Zaenal Abidin,  adik pemilik usaha produk kulit Barokah, di Sidoarjo, Jawa Timur. Ali mengatakan, harga produk kulit tentunya lebih mahal ketimbang imitasi. Misalnya, untuk dompet kulit yang dijualnya dihargai sekitar Rp 85.000 per buah, lalu untuk sebuah jaket kulit bisa sampai Rp 1,2 juta.

Ali menyebutkan, mahalnya produk kulit sudah tentu membuat omzet usaha pun kian besar. Keuntungan usaha produk kulit bisa berlipat-lipat. "Omzet terus naik, ya setahun ya bisa miliaran rupiah," tegas dia.

Ia pun mengaku, selama empat hari pameran di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran, pada pekan lalu, bisa meraup omzet Rp 50 juta. "Itu cuma empat hari, kan rata-rata pameran memang segitu harinya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com