Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soros Borong Emas Sebelum Harganya Jatuh

Kompas.com - 21/05/2012, 12:12 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Miliarder kelas kakap, George Soros kembali melakukan aksi yang tak terduga. Pria berusia 82 tahun ini menambah portofolionya di logam mulia pada kuartal I 2012.

Melalui SPDR Gold Trust, Securities and Exchange Commission Amerika Serikat (AS) memaparkan, portfolio investasi emas Soros Fund Management LLC meningkat pesat hingga 273,96 persen. Rinciannya, pada kuartal terakhir tahun lalu kepemilikan Soros hanya 85.450 saham. Namun di kuartal I tahun ini kepemilikannya menjadi 319.550 saham.

Perlu diketahui, pada tiga bulan pertama tahun ini, harga logam mulia sempat naik 6,7 persen. Saat itu, pasar berspekulasi bahwa bank sentral AS, The Federal Reserve akan mulai melakukan pembelian obligasi lanjutan atau pelonggaran kuantitatif episode 3.

"Kala itu, orang-orang lebih optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi karena ada sinyal quantitative easing (QE3). Banyak likuiditas yang mengalir ke aset berisiko termasuk komoditi dan logam mulia," ulas Michael Gayed, chief investment strategist, Pension Partners LLC New York.

Lalu bagaimana nasib investasi Soros? Strategi ini mengundang tanda tanya, sebab terhitung dari 30 Maret lalu, harga emas setidaknya sudah amblas 8,1 persen dan mencatat penurunan terbesar sejak 2004. Suhu politik Yunani memanas hingga mendorong investor ramai-ramai memborong dollar AS dan beralih dari emas. Artinya, Soros memborong emas sebelum harganya turun tajam.

"Kondisi pada akhir-akhir minggu ini sungguh berbeda dengan yang terjadi di kuartal pertama," jelas Gayed.

Sebagai catatan, SPDR Gold Trust yang juga dikenal dengan sebutan SPDR Gold Shares merupakan bagian dari exchange-traded funds (ETF) yang dikelola dan diperdagangkan oleh State Street Global Advisors. Underlying transaksi ini adalah emas. (Dyah Megasari/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com