Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki: Laporkan Kasus Perjalanan Dinas Fiktif

Kompas.com - 31/05/2012, 23:39 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR Marzuki Alie mendukung langkah hukum seorang pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang mengadukan dugaan pemborosan anggaran dalam perjalanan dinas fiktif di Sekretariat Komisi Informasi Pusat (KIP) akhir tahun lalu.

"Kalau inspektorat jenderal (itjen) kementerian dan lembaga cuek saja dan tidak mengambil tindakan meskipun terjadi indikasi perjalanan dinas fiktif, memang seharusnya dilaporkan saja ke kepolisian, kejaksaan, atau Komisi Pemberantasan Korupsi," kata Marzuki kepada Kompas, pekan lalu.

Menurut Marzuki, peran itjen sekarang ini memang berbeda. Mereka memang ditugaskan untuk pengawasan internal sehingga hasilnya juga untuk internal di kementerian dan lembaga. "Jadi, bukan untuk di publik. Sulit kalau harus menunggu itjen lapor ke kepolisian, kejaksaan, apalagi KPK, terhadap dugaan perjalanan dinas fiktif," katanya.

Marzuki berharap Polda Metro Jaya dan KPK segera menindaklanjuti pengaduan dugaan perjalanan dinas fiktif tersebut agar menimbulkan efek jera bagi PNS lainnya jika ingin melakukan hal yang sama.

Sebagaimana dilaporkan Kompas, dugaan perjalanan dinas fiktif dengan memalsukan tiket dan boarding pass, serta penggelembungan biaya di KIP, diadukan ke Polda Metro Jaya dan KPK pada Oktober dan November 2011. Namun, hingga kini, pengaduan itu baru sebatas didalami oleh Polda Metro Jaya ataupun oleh KPK.

Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Hasan Basri pernah menyatakan adanya pemborosan perjalanan dinas hingga 40 persen setiap tahunnya dengan cara pemalsuan tiket dan boarding pass serta penggelembungan biaya hotel. Oleh sebab itu, Hasan Bisri berharap ada whistle blower di lingkungan PNS meskipun menghadapi risiko dikucilkan atau dipindahkan dari lingkungan kerjanya.

"Whistle blower itu harus ada untuk mencegah terjadinya perjalanan dinas fiktif," ujar Hasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com