Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Mei 2012 0,07 Persen

Kompas.com - 01/06/2012, 09:56 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik melaporkan, inflasi pada bulan Mei besarnya 0,07 persen, dan inflasi tahun kalender sebesar 1,15 persen.

"Inflasi year on year 4,45 persen," ujar Kepala BPS, Suryamin dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (1/6/2012). Suryamin menyebutkan, inflasi komponen inti Mei adalah 0,18 persen sedangkan inflasi inti secara tahunan sebesar 4,14 persen.

Dari 66 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), kata Suryamin,sebanyak 37 kota mengalami inflasi dan 29 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pontianak dengan 0,93 persen dan Dumai 0,76 persen. Inflasi terendah terjadi di Balikpapan sebesar 0,04 persen.

"Deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang minus 1,15 persen dan Jayapura 0,94 persen," sambung Suryamin.

Dikatakan Suryamin, deflasi terjadi pada bahan makanan dan sandang. Deflasi pada bahan makanan sebesar 0,15 persen pada Mei 2012. Dan deflasi pada sandang sebesar 0,22 persen. Inflasi tertinggi terjadi pada makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,40 persen.

Menurut Suryamin, penyebab utama inflasi adalah bawang merah yang volatil. Ini terjadi karena masih terjadi paceklik sehingga suplai bawang merah berkurang. Dampaknya terjadi kenaikan harga di 64 kota IHK yang dimulai dari minggu pertama Mei.

Komoditas lain penyebab inflasi adalah daging ayam ras, gula pasir, dan rokok kreter filter. "Ini memang dipengaruhi kenaikan cukai rokok," sebutnya.

Sementara itu, penyebab utama deflasi adalah cabai rawit. Pasokan cabai rawit masih banyak sehingga terjadi penurunan harga di 55 kota IHK. Beras pun mengalami deflasi.

Sebelumnya, pada awal bulan Mei, BPS mencatat inflasi pada bulan April 2012 sebesar 0,21 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender sebesar 1,09 persen. Inflasi inti secara tahunan adalah 4,24 persen.

"Inflasi year on year adalah 4,5 persen," sebut Kepala BPS, Suryamin, di Jakarta, Selasa (1/5/2012).

Dari wilayah yang disurvei BPS, yakni dari 66 kota, sebanyak 52 kota mengalami inflasi. Sisanya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang (1,76 persen) dan Manado (1,63 persen). "Dan deflasi tertinggi di Tarakan 0,51 persen dan Kupang 0,3 persen," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com