Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AEKI: Kopi Spesialti Indonesia Disukai AS Dan Jepang

Kompas.com - 04/06/2012, 07:27 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum AEKI Bidang Spesialis dan Industri Kopi Pranoto Soenarto, mengatakan, kopi spesialti Indonesia terus bertambah jenis dan produksinya.

Hal ini lantaran kopi spesialti kian digemari konsumen asing. Salah satu negara yang menyukai adalah Amerika Serikat. "Makin berkembang, makin banyak," sebut Pranoto ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (3/6/2012).

Ia menyebutkan, jenis kopi spesialti di Indonesia kian berkembang. Dari satu provinsi bisa ada satu jenis kopi spesialti. Di Sumatera Utara, ada kopi Mandailing. Kopi Gayo bisa ditemukan di Aceh.

"Kopi Java ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Preanger ada di Jawa Barat, Kintamani di Bali, dan ada juga di Jayapura, Wamena, sama Timika," papar dia.

Bahkan, kata dia, sebanyak tiga kopi spesialti Indonesia berada di jajaran lima besar dunia dalam hal kualitas dan harga. Ia menyebutkan, kopi Toraja menempati peringkat ketiga dunia. Lalu, kopi Mandailing-Sumatera Utara berada di peringkat keempat. "Kelima kopi Java Arabica," sambung Pranoto.

Sekarang ini, ia mengatakan, kopi jenis arabika Indonesia sudah banyak merupakan kopi spesialti. Produksi kopi arabika sebanyak 25 persen dari total produksi Indonesia. Dari total produksi kopi arabika sebanyak 60 persennya adalah kopi spesialti.

Berdasarkan angka, produksi rata-rata kopi spesialti sebesar 150.000 ton per tahun. Bila dirinci sebanyak 120.000 tonnya adalah murni spesialti, sedangkan 50.000 ton mendekati spesialti. "Sembilan puluh persen kualitasnya sudah bagus, hanya sedikit yang jelek," katanya.

Dari segi harga, kopi spesialti pun kian mahal. Ini karena permintaan terus tumbuh. AS, Jepang, Australia dan Eropa banyak mengonsumsi kopi spesialti Indonesia. Tapi, hanya permintaan AS dan Jepang yang meningkat. "Eropa turun," tutur Pranoto.

Karena permintaan yang kian besar, industri kopi nasional pun menargetkan akan meningkatkan produksinya. Dan berusaha meningkatkan kualitasnya.

"Sementara kita nggak terlalu growth, hanya 10-15 persen. Ada kendala di udara, dan lainnya. Ya kita usahakan 20 persen tumbuh dengan meningkatkan kualitas," pungkas Pranoto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com