Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Tak Terapkan Pajak Ekspor Batu Bara

Kompas.com - 07/06/2012, 14:07 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menegaskan, pemerintah tidak berencana menerapkan bea keluaran batu bara seperti yang ramai diberitakan. Jero mengatakan, pemerintah akan melakukan pengawasan terhadap konsumsi domestik dan juga ekspor batu bara. Namun, Jero tak merinci pengawasan tersebut.

"Saya harus konfirmasi ke semua perusahaan batu bara, tidak ada gagasan membuat bea keluaran. Tapi kita akan mengontrol konsumsi baru bara untuk ekspor dan konsumsi dalam negeri," kata Jero kepada para wartawan di halaman Istana Negara, Jakarta, Kamis (7/6/2012).

Jero mengatakan, alokasi batu bara untuk konsumsi dalam negeri akan ditingkatkan. Hal ini berkaitan dengan perekonomian Indonesia yang terus tumbuh. Indonesia membutuhkan lebih banyak batu bara untuk kebutuhan listrik. Jero menegaskan, kegiatan ekspor batu bara akan berjalan seperti biasanya. Pemerintah Indonesia akan menyiasati peningkatan kebutuhan batu bara dalam negeri dengan cara menggenjot produksi. Alokasi batu bara untuk ekspor tidak akan dikurangi.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Edi Prasodjo mengatakan, Indonesia adalah negara yang tergolong boros konsumsi energi, termasuk batu bara. Dalam 12 tahun terakhir, peningkatan produksi batu bara lebih dari 450 persen.

Pada tahun 1998, realisasi produksi batu bara baru 60 juta ton. Tahun ini, berdasarkan rencana produksi batu bara dari perusahaan-perusahaan pertambangan batu bara, realisasi produksi batu bara diperkirakan 469 juta ton.

"Padahal, belum semua pemegang izin usaha pertambangan (IUP) menyerahkan rencana produksi. Kami perkirakan akhir tahun ini menembus 500 juta ton," katanya.

Tahun depan, peningkatan produksi batu bara diprediksi lebih drastis lagi lantaran jumlah pemegang IUP produksi batu bara sangat banyak dan semangat produksi amat besar. Jika tidak dikendalikan, maka peningkatan produksi batu bara sejak tahun 1998 hingga sekarang bisa mencapai 800 persen.

"Kalau melihat persentasenya, dulu kewajiban pasok domestik bisa terpenuhi 30 persen dari total produksi batu bara nasional. Sekarang terus berkurang. Tahun lalu hanya 20 persen," ujarnya.

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukkan, pada tahun 2011, cadangan batu bara Indonesia mencapai 28 miliar ton. Adapun beberapa jenis tambang mineral utama memiliki cadangan yang jauh lebih rendah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

    Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

    Spend Smart
    Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

    Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

    Whats New
    Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

    Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

    Spend Smart
    Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

    Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

    Whats New
    Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

    Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

    Whats New
    Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

    Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

    Whats New
    [POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

    [POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

    Whats New
    Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

    Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

    Whats New
    Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

    Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

    Whats New
    Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

    Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

    Whats New
    Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

    Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

    Whats New
    Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

    Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

    Whats New
    Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

    Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

    Whats New
    Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

    Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

    Whats New
    Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

    Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com