Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilya Avianti, Berawal dari Unpad

Kompas.com - 19/06/2012, 11:34 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ilya Avianti baru saja melepas jabatannya sebagai salah satu Auditor Utama di Badan Pemeriksa Keuangan. Kini ia menyasar salah satu jabatan di Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan.

Ilya menjalani seluruh jenjang pendidikan formalnya di Universitas Padjadjaran, Bandung. Dari universitas itu, ia mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dan Akuntan hingga Doktor bidang Akuntansi.

Untuk pendidikan keahliannya, ibu dari dua orang anak ini sempat pergi berguru ke negeri Kanguru. Ia mendapatkan sertifikasi akreditasi Prosci's Change Management Methodology, Being Human, Pty, Ltd, pada tahun 2010 di Australia. Selebihnya, pendidikan keahlian didapatkannya dari Jakarta.

Ilya memulai karirnya sebagai dosen tetap di Fakultas Ekonomi Unpad. Dari situ, ia bergerak sebagai managing partner pada Kantor Akuntan Publik Ilya Avianti dan rekan. Lalu, beberapa jabatan didudukinya selama di Unpad. Salah satunya ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Program Doktor Bidang Ekonomi Pascasarjana Unpad selama tahun 2001-2004.

Dari dunia akademisi, Ilya pun berlanjut menapakkan kaki di perusahaan. Ia menjadi Komisaris PT Tuban Petro Industry selama tahun 2006-2009. Sebelumnya yakni tahun 2005-2006, Ilya sempat menjadi tenaga ahli Menteri Keuangan. Tahun 2007, ia masuk ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Saat itu dirinya menjabat sebagai tenaga ahli. Dari tenaga ahli ia menjadi staf ahli.

Tahun 2009, jabatannya pun berkembang menjadi Pelaksana Tugas Auditor Utama Keuangan Negara VII pada Auditorat Utama Keuangan Negara VII merangkap staf ahli. Auditor Utama Keuangan Negara VII BPK merupakan jabatan terakhirnya di lembaga Pemerintah tersebut. Jabatan itu didudukinya sejak tahun 2010.

Pengalaman organisasi Guru Besar FE Unpad ini cukup beragam. Hingga tahun 2015, ia masih aktif menjabat sebagai Ketua Dewan Konsultatif Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Ia juga masih aktif menjabat sebagai Ketua Penasihat Dewan Pengurus Ikatan Akuntan Indonesia wilayah Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

    Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

    Whats New
    Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

    Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

    Whats New
    Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

    Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

    Whats New
    Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

    Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

    Whats New
    Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

    Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

    Spend Smart
    Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

    Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

    Whats New
    Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

    Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

    Work Smart
    Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

    Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

    Work Smart
    Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

    Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

    Whats New
    Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

    Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

    Work Smart
    Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

    Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

    Whats New
    HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

    HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

    Rilis
    Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

    Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

    Whats New
    Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

    Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

    Whats New
    Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

    Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com