Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Gula Naik, Dahlan Iskan Sidak ke Jember

Kompas.com - 20/06/2012, 15:45 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik gula di Jember, Jawa Timur. Hal ini dilakukan karena harga gula saat ini sedang melambung tinggi.

Dahlan menganggap ada sekitar 20-23 pabrik gula BUMN saat ini dalam keadaan sulit. Dahlan malu banyak pabrik gula BUMN yang saat ini dalam keadaan buruk. "Saat ini harga gula sedang naik. Saya akan lihat pabrik gula di Jember, Jawa Timur. Saya akan meninjau agar mereka terus bekerja keras, khususnya biar harga gula turun," kata Dahlan selepas memberikan pidato sambutan acara BUMN Marketing Awards di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (20/6/2012).

Selepas memberikan pidato sambutan di Hotel Borobudur pagi tadi, Dahlan Iskan langsung bertolak ke Surabaya Jawa Timur siang ini dan langsung ke Jember. Tidak hanya ke Jember, Dahlan juga akan ke Banyuwangi dan Bali.

Selama di Jember, Dahlan akan melakukan monitoring ke pabrik gula Semboro Jember Jawa Timur. Selama ini, harga gula naik itu hanya dinikmati oleh pedagang. Padahal, keuntungan kenaikan harga ini juga harus dinikmati oleh petani tebu. "Sekarang, gula sudah sama dengan beras. Jika naik, maka masyarakat juga akan menjerit. Kita akan monitor agar harga gula bisa stabil," katanya.

Sementara di Banyuwangi, Dahlan akan mengunjungi kondisi pelabuhan Ketapang. Dahlan juga akan tetap memastikan bahwa bank BUMN bisa membuka cabang dan menambah jam operasional di Sabtu-Minggu pada area pelabuhan tersebut. Hal itu dilakukan untuk memperlancar kegiatan ekspor.

Sementara di Bali, Dahlan akan memonitor Bandara Ngurah Rai Badung Bali, memonitor hotel BUMN dan menganalisis proyek-proyek yang selama ini telantar di Bali. "Banyak proyek yang harus dimonitor di Bali. Investasinya triliunan rupiah. Saya akan mempertanyakan bila ada perusahaan BUMN yang tidak menang dalam kompetisi di era global," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com