Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Investasi Pertanian ke Hulu dan Hilir

Kompas.com - 26/06/2012, 14:46 WIB
Hermas Effendi Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan investasi di sektor pertanian, terutama sektor hulu dan hilir. Sektor ini diharapkan  mampu memberikan nilai tambah bagi ekonomi nasional.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian Banun Harpini mengatakan itu, Selasa (26/6/2012) di Jakarta, saat memberikan sambutan dalam Forum Investasi Pertanian 2012. Acara ini dihadiri 70 calon investor dan 8 provinsi.

Menurut Banun, potensi investasi sektor pertanian tidak terbatas pada on farm atau budidaya saja. Melainkan sangat terbuka untuk investasi di sub sektor hulu, hilir serta sub sektor penunjang.

Saat ini, sekitar 70 persen produk pertanian Indonesia dijual dalam bentuk primer. Seperti biji kakao, CPO, jagung, dan buah-buahan. Di sisi lain Indonesia banyak impor produk-produk olahan.

Selain rawan fluktuasi harga yang berdampak pada pendapatan petani, juga kehilangan peluang mendapatkan nilai tambah. Selama ini nilai tambah banyak dinikmati negara lain yang banyak impor bahan primer dari Indonesia.

Apabila 50 persen produk pertanian primer bisa diolah di dalam negeri, maka banyak keuntungan yang didapat. Misalnya meningkatnya sumber pendapatan negara dari pajak, turunnya pengangguran, berkembangkan usaha pertanian on farm, tumbuh dan menyebarnya pusat-pusat ekonomi, meningkatnya daya beli masyarakat, mengurangi pengeluaran devisa, mengurangi urbanisasi serta efek lanjutan akibat tumbuhnya industri pengolahan.

Banun mencontohkan, Swiss sangat maju dengan industri pengolahan coklat. Padahal mereka tidak punya kebun kakao. Di sub sektor hulu, juga banyak peluang investasi untuk industri benih. Kebutuhan benih tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan terus meningkat seiring peningkatan konsumsi.

Untuk meningkatkan investasi tersebut, perlu dukungan sub sektor penunjang. Seperti sumber pembiayaan perbankan yang kompetitif, industri alat dan mesin pertanian, serta pengembangan teknologi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com