Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhenald Kasali: Bukan "Franchise" yang Tumbuh, melainkan "Grobakchise"

Kompas.com - 27/06/2012, 12:17 WIB
Dimasyq Ozal

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Guru Besar Fakultas Ekonomi UI Rhenald Kasali memandang, kecenderungan pertumbuhan, khususnya usaha mikro dan kecil yang dijalani anak muda perkuliahan di Indonesia saat ini, lebih pada usaha jajanan warung dan camilan ketimbang industri franchice. Rhenald menyebutnya sebagai usaha "grobakchice".

"Jadi yang tumbuh bukannya franchise, melainkan grobakchise. Masa para calon sarjana udahannya hanya (usaha) camilan. Para sarjana Indonesia yang berwirausaha hanya memikirkan camilan dan grobakchise," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, di Jakarta, Selasa (27/6/2012).

Bagi Rhenald, usaha kecil yang dijalani anak muda calon sarjana tersebut malah berdampak pada usaha kecil yang dilakoni rakyat kecil. Rakyat kecil tersebut, lanjut Rhenald, justru harus bersaing pasar dengan para wirausaha muda dari kalangan orang berpendidikan.

"Bukannya berinovasi melainkan bertempur dan menjadi musuhnya rakyat kecil. Nah ini semua karena kita terlalu hanyut dengan jargon usaha kecil, yang semasa krisis menjadi penyelamat ekonomi nasional," tutur Rhenald yang saat ini sedang berada di Perancis.

Keadaan seperti sekarang ini di Indonesia, menurut Rhenald, justru berbeda dengan usaha anak muda yang dijalani pada masa 1980-an silam. Ia mencontohkan, tokoh Sukanto Tanoto yang pada tahun 1980-an sudah memberanikan diri terjun dalam usaha pabrik bubur kertas. Lalu pada tahun 1990-an, ada Sudarpo, seperti halnya Tanoto, sudah berani masuk dalam usaha perkapalan, dan Hasyim Ning yang memulai kiprahnya pada usaha dealer mobil.

"Masa, tahun 2010-an ke sini, kita hanya berani jualan dawet dan camilan? Maka dari itu, visi industri harus dibangun. Ke mana menteri perindustrian dalam pengembangan pengusaha muda? Ke mana kredit-kredit industri? Ini saatnya kewirausahaan Indonesia direvitalisasi, diarahkan ke industri, khususnya energi terbarukan, lingkungan, dan inovasi," ungkap pria yang bergelar Ph D dari University of Illinois ini.

Ia menambahkan, anak muda tersebut jangan hanya bermental penumpang, tetapi harus punya mental seperti halnya pengemudi. Pengemudi yang kreatif dan punya keberanian mengambil risiko dan punya pemikiran strategis.

Mereka juga, lanjut Rhenald, harus mampu membangun jaringan dan khususnya memiliki mental sebagai pemenang. Baginya, lawan pemenang bukanlah loser, melainkan mereka yang berhenti. Dengan demikian, anak muda tersebut jangan mudah berhenti. Lalu Rhenald menambahkan, pemenang itu bukan mereka yang tak pernah jatuh atau kalah, melainkan yang tak pernah berhenti. Adapun yang kalah adalah mereka yang berhenti.

"Lalu impiannya harus jadi pengusaha besar, yakni industri, bukan bertarung dengan rakyat kecil di kaki lima," tutur Rhenald Kasali yang pernah menerima Piagam Penghargaan Satya Lencana Karya Satya 10 Tahun dari Presiden Republik Indonesia ini pada 2004 silam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com