Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan: Diterpa Korupsi, Merpati Siap Perbaiki Diri

Kompas.com - 27/06/2012, 20:02 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat korupsi yang tinggi yang mendera maskapai Merpati Nusantara Airline turut mengundang perhatian Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan. Meski ada dugaan korupsi, direksi siap memperbaiki diri untuk memajukan Merpati.

"Meski didera korupsi, kami persilakan Merpati untuk memperbaiki diri. Kasusnya memang sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," kata Dahlan selepas Rapat Dengar Pendapat di Komisi VI DPR Jakarta, Rabu (27/6/2012).

Namun, Dahlan enggan menceritakan pengembangan kasus dan mantan pejabat Merpati yang tengah diperiksa oleh KPK itu secara lebih detail. Hanya saja, Dahlan menceritakan bahwa untuk memperbaiki Merpati Nusantara Airline tidaklah gampang. Namun karena pejabat sementara Direktur Utama Merpati Rudy Setyopurnomo menyatakan kesanggupan untuk memperbaiki Merpati, maka Dahlan pun mempersilakan.

"Masalah ini 'kan sudah lama. Kita ingin berikan kesempatan ke direksi untuk memperbaiki Merpati," tambahnya.

Sebenarnya, Dahlan sempat menawarkan Merpati ke Garuda Indonesia sebagai anak usaha. Namun karena dikhawatirkan akan membebani Garuda Indonesia, maka Merpati dibiarkan tumbuh sendiri.

"Intinya jangan sampai membebani Garuda kalau jadi anak usahanya, tapi Direktur Utama Merpati bilang sanggup untuk memperbaiki. Ya, kami persilakan," jelasnya.

Sebelumnya, Pejabat sementara (Pjs) Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines, Rudy Setyopurnomo mengatakan, tingkat korupsi di internal Merpati di atas 60 persen. Hal itu disampaikan Rudy ketika ditanyai Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis mengenai berapa besar korupsi telah terjadi di internal Merpati, dalam rapat dengar pendapat di Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis (21/6/2012).

Ia mengatakan, kondisi korupsi di maskapai BUMN ini telah separah itu ketika ia masuk. Rudy baru saja menggantikan Sardjono Jhony Tjitrokusumo pada pertengahan Mei lalu.

"Jadi saya masuk dengan kondisi seperti itu," sambung Rudy. Sekarang ini, kata dia, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah masuk untuk meneliti. Pegawai Merpati yang mencuri sudah dikeluarkan manajemen perseroan. "Tapi kalau tidak bisa kerja kami ajari kerja. Jadi dengan fakta-fakta saja kami akan kerjakan," pungkas Rudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

    Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

    Whats New
    Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

    Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

    Whats New
    Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

    Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

    Whats New
    Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

    Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

    Whats New
    Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

    Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

    Whats New
    Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

    Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

    Whats New
    Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    Whats New
    MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

    MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

    Whats New
    Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

    Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

    Whats New
    Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

    Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

    Whats New
    Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

    Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

    Whats New
    Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

    Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

    Whats New
    Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

    Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

    Whats New
    9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

    9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

    Whats New
    Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

    Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com