Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keuangan Inklusif Terhambat Regulasi

Kompas.com - 29/06/2012, 03:26 WIB

Jakarta, Kompas - Perbankan tanpa kantor cabang (branchless banking)—sebagai salah satu bentuk program keuangan inklusif—sejauh ini cukup diminati. Namun, pengembangannya masih terhambat regulasi.

”Kami berharap ada relaksasi regulasi, misalnya diperbolehkannya penggunaan agen dan relaksasi prinsip know your customer (kenali nasabah Anda) yang saat ini sangat ketat,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini, seusai Seminar Keuangan Inklusif di Jakarta, Kamis (28/6).

Agen yang dimaksud seperti yang diterapkan di Kenya, yakni usaha nonbank, misalnya warung atau toko, yang dapat memberikan layanan perbankan, seperti tarik dan setor dana. Skema ”kenali nasabah Anda” saat ini hanya dapat dilakukan bank. Jika regulasi mendukung, program perbankan tanpa kantor cabang itu bisa ditangani Bank Mandiri secara langsung sehingga layanannya bisa lebih luas.

Layanan perbankan tanpa kantor cabang itu dilakukan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melalui PT Bank Sinar Harapan Bali. Sejak dimulai pada 28 November 2011, produk bernama Sinar Sip yang bekerja sama dengan operator telepon seluler Axis itu sudah memiliki 2.000 nasabah. Sekitar 10 persen di antaranya baru pertama kali memiliki akses terhadap perbankan.

Transaksi nasabah Tabungan Sinar Sip mencapai Rp 170 juta pada Mei 2012, dengan total volume transaksi pada Januari-Mei 2012 mencapai Rp 623 juta. Transaksi yang paling sering dilakukan adalah setoran, tarik, dan transfer dana.

Direktur Mobile Money Vodafone Michael Joseph merekomendasikan kerja sama antara perusahaan telekomunikasi dan bank. Layanan itu untuk mengatasi keterbatasan akses masyarakat terhadap perbankan.

Saat membuka Indonesia Banking Expo 2012, Rabu lalu, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyebutkan, perbankan tanpa kantor cabang dapat menjadi solusi memperluas akses masyarakat terhadap perbankan. (IDR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com