Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamax untuk Mobil Balap Rambah Sumatera

Kompas.com - 29/06/2012, 18:53 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- PT Pertamina (Persero) memperluas pemasaran produk Pertamax Racing ke Sumatera. Hal ini untuk memenuhi permintaan bahan bakar balapan (racing fuel) yang terus meningkat di wilayah itu.

"Pendistribusian Pertamax Racing di Palembang akan dilakukan dua agen yang ditunjuk. Kami akan memperluas distribusinya ke kota-kota besar lain di Sumatera, seperti Medan dan Lampung," kata Wakil Presiden Senior Niaga dan Pemasaran bahan bakar minyak PT Pertamina Djoko Prasetyo, dalam siaran pers, Jumat (29/6/2012), di Jakarta.

"Sampai akhir tahun ini kami targetkan ada delapan agen dan 14 SPBU yang dapat melayani pembelian Pertamax Racing di Sumatera," kata Djoko Prasetyo.

Pertamina memasarkan Pertamax Racing sejak Desember 2010 dengan wilayah pendistribusian makin luas. Di Jawa sebagai target pasar pertama, bahan bakar dengan angka oktan 100,4 itu bisa diperoleh melalui dua agen dan 53 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum COCO di DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Seiring pertumbuhan penyelenggaraan kegiatan balapan yang memerlukan bahan bakar dengan angka oktan tinggi, Pertamina memperluas jaringan pemasaran Pertamax Racing ke Sumatera. Palembang menjadi kota pertama yang jadi daerah pemasaran Pertamax Racing di Sumatera.

Pertimbangannya antara lain, frekuensi penyelenggaraan kegiatan balapan dan kedekatan dengan sumber pasokan. Pertamax Racing diproduksi oleh Refinery Unit III Plaju milik Pertamina.

"Selain mengacu pada spesifikasi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Pertamax Racing juga sesuai standar internasional, yaitu Federasi Motor Internasional dan Federation International Automobile," ujarnya.

Produk BBM khusus untuk mobil balap harus memiliki angka oktan tinggi, dan ada penambahan adiktif dengan formula khusus untuk kendaraan balap agar aman bagi mesin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com