Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanksi Iran Berlaku Penuh, Harga Minyak Naik?

Kompas.com - 02/07/2012, 08:02 WIB
Ester Meryana

Penulis

BRUSSELS, KOMPAS.com - Sanksi Uni Eropa terhadap Iran akhirnya berlaku penuh pada 1 Juli 2012, setelah adanya pengecualian pada sejumlah kontrak dan asuransi. Hal ini sebagai upaya memberikan tekanan bagi Iran untuk menghentikan proyek nuklirnya. 

Menurut International Energy Agency, berkurangnya ekspor Iran dapat menjadi gangguan pasokan terbesar dalam keanggotaan OPEC (organisasi negara pengekspor minyak)  setelah pemberontakan bersenjata menghentikan produksi minyak di Libya tahun lalu.

Gangguan suplai minyak juga terjadi dengan adanya pemogokan oleh pekerja Norwegia sehingga membatasi pengiriman minyak dari wilayah North Sea. "Kami perkirakan harga minyak Brent akan naik didorong oleh sanksi minyak Iran dan potensi kehilangan pasokan dari North Sea," sebut Gordon Kwan, Head of Regional Energy Research Mirae Asset Securities yang berbasis di Hong Kong, dalam sebuah laporan pada tanggal 28 Juni 2012.

Sebelumnya, harga minyak Brent berjangka jatuh di bawah 90 dollar AS per barrel pada 21 Juni 2012 untuk pertama kali dalam 18 bulan. Itu terjadi seiring dengan kekhawatiran krisis utang Eropa akan semakin menyebar.

Analis Kwan dan Ole Hansen dari Saxo Bank AS menuturkan, embargo Iran dan mogok kerja di Norwegia diharapkan bisa meningkatkan harga minyak. Pada tanggal 29 Juni 2012, harga minyak Brent untuk penetapan Agustus sudah naik 7 persen menjadi 97,80 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com