Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Latihan Militer, Harga Minyak Mentah Melonjak

Kompas.com - 04/07/2012, 07:44 WIB
Ester Meryana

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah melonjak ke posisi tertinggi dalam sebulan seiring adanya spekulasi bahwa bank-bank sentral dari Eropa ke China akan melonggarkan kebijakan moneternya demi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan adanya sanksi Uni Eropa terhadap Iran.

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengantaran Agustus naik 3,91 dollar AS menjadi 87,66 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange, Selasa (3/7/2012) waktu setempat atau Rabu pagi. Sedangkan harga minyak Brent untuk penetapan Agustus meningkat 3,34 dollar AS, atau 3,4 persen, menjadi 100,68 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London.

Bank Sentral Eropa diperkirakan akan memangkas suku bunga acuannya pada minggu ini. Sementara itu, di China, sebuah surat kabar milik negara itu menyebutkan, sekarang ini adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan likuiditas pada sektor perbankan. "Apa yang Anda lihat di pasar sekarang adalah selera risiko yang lebih besar sebagai antisipasi tambahan pelonggaran moneter lebih lanjut," sebut Harry Tchilinguirian, Head of Commodity Markets Strategy di BNP Paribas SA yang berbasis di London.

Kenaikan harga emas hitam ini juga didorong oleh pemberlakukan sanksi UE secara penuh ke Iran pada 1 Juli lalu. Negara Timur Tengah ini pun merespon dengan menembakkan sejumlah misil selama tiga hari latihan militer. Ini dilakukan di tengah ancamannya untuk memblok lalu lintas kapal tanker di Selat Hormuz. Iran diberikan sanksi karena negara ini diduga mempunyai proyek senjata nuklir.

"Fokus pasar kembali pada Iran dan implikasi dari embargo terhadap Iran dalam hal volume minyak yang harus diganti," tambah Harry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com