Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PERBANKAN

Menabung yang Tanpa Ribet

Kompas.com - 07/07/2012, 10:45 WIB
Dewi Indriastuti

Penulis

KOMPAS.com - "Siapa di antara adik-adik ini yang sudah punya tabungan di bank?” tanya Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman Hadad, Rabu (4/7).

Siswa-siswi tingkat sekolah menengah atas (SMA) itu sontak mengacungkan jari telunjuk ke atas. Tidak semua. Masih ada beberapa orang yang tidak mengangkat tangan.

Sebelumnya, saat Abdul Khalid dari asuransi Allianz menanyakan hal yang sama, beberapa murid SMA itu mengaku belum memiliki rekening tabungan di bank. Mengapa?

”Ribet!” jawab beberapa remaja berseragam abu-abu itu serentak.

Urusan bank yang ribet alias merepotkan itu muncul dalam acara Forum Pelajar Indonesia. Sekitar 300 pelajar SMA dari beberapa daerah di Indonesia berkumpul di Bank Indonesia (BI). Mereka memperoleh berbagai pengetahuan tentang BI, perbankan, keuangan, dan investasi. Materi itu disampaikan secara sederhana oleh beberapa orang, termasuk dari BI dan asuransi Allianz.

Dari acara itu tergambar beragam pengetahuan, sikap, dan pola pikir di antara siswa. Misalnya, ada siswa yang sama sekali tidak punya tabungan. Namun, ada juga yang mengaku punya deposito atas namanya.

Bagi para remaja yang serba praktis, keharusan mengisi berbagai formulir dan menyertakan syarat membuka rekening—sebagai aplikasi prinsip kenali nasabah—menjadi biang ribet itu.

Saat Abdul menanyakan apa yang akan dilakukan jika saat ini diberi uang Rp 1 juta, jawaban siswa-siswi itu juga beraneka rupa. Siti dari Cikarang akan membeli tiket konser. Sementara Bani dari Bandung akan menjadikan uang itu sebagai modal membuka warung.

Lalu, bagaimana dengan akses perbankan yang cukup sederhana, yakni menabung? Rupanya, menabung masih identik dengan irit atau hemat. Akibatnya, urusan tabungan masih seadanya. Malah belum tersentuh.

Padahal, Sakinah dari Palembang tahu persis bahwa dana tabungan bisa digunakan untuk persiapan pada masa depan. Setidaknya, saat lulus SMA dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Adapun Yulius dari Sumba (Nusa Tenggara Timur) berpendapat, menyimpan uang di bank sama artinya menyiapkan dana kebutuhannya mendatang.

Antusias

Meski demikian, para remaja itu antusias menggali informasi mengenai investasi. Mereka juga berlomba-lomba menyampaikan pendapat tentang investasi.

Misalnya, soal tabungan. Apa manfaat yang bisa diambil dari tabungan? ”Saldo semakin besar, gampang diambil kapan pun, dan biayanya tidak terlalu besar,” jawab siswa-siswi itu.

Survei Nielsen di sembilan kota di Indonesia yang dirilis 2 Mei 2012 menyebutkan, sekitar 6 persen pemilik rekening di Indonesia adalah kelompok umur 15-19 tahun. Kira-kira pada rentang kelas III sekolah menengah pertama sampai awal kuliah.

Namun, seperti disampaikan Muliaman di hadapan para remaja itu, masih ada 40 persen penduduk Indonesia yang belum mengakses lembaga keuangan formal dan nonformal. Dengan jumlah penduduk 240 juta, 40 persennya adalah 96 juta. Cukup banyak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Earn Smart
Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Whats New
Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Whats New
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com