Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Eropa Masih Akan Lama

Kompas.com - 17/07/2012, 02:23 WIB

Anwar Nasution 

Karena belum adanya lembaga-lembaga yang diperlukan untuk mengatasi krisis ataupun sumber pembiayaannya, krisis ekonomi di negara-negara pinggiran (periphery) Uni Eropa masih akan berlangsung lama.

Krisis di Uni Eropa (UE) adalah kombinasi antara krisis fiskal dan krisis perbankan serta rendahnya produktivitas dan daya saing perekonomian di beberapa negara anggota. Krisis fiskal tecermin dari tingginya rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) sehingga pemerintah tak mampu melunasi utang tepat waktu. Karena buruknya administrasi perpajakan, penerimaan negara sangat rendah di sejumlah negara pinggiran di Eropa Selatan. Sebagaimana tecermin dari kasus Yunani, selain penjadwalan pelunasan utang, juga diperlukan pengampunan atau pemotongan atas sebagian dari beban utang. Krisis perbankan terjadi karena dengan mengandalkan pinjaman luar negeri dengan bunga murah, industri perbankan di negara-negara pinggiran itu memberikan kredit bagi sektor konstruksi dan properti yang terus-menerus meningkat sejak 1990-an. Di Spanyol, penyedia utama kredit konstruksi dan properti adalah 46 bank tabungan (caja). Penurunan harga properti dan peningkatan suku bunga telah meningkatkan kredit bermasalah bagi industri perbankan Irlandia, Portugal, Yunani, dan Spanyol.

Kelembagaan

UE tak memiliki lembaga ataupun sumber pembiayaan untuk mengatasi krisis perbankan. Lembaga yang diperlukan itu adalah untuk: (i) menambah modal bank sehingga setidaknya memenuhi persyaratan minimum, (ii) mengambil alih serta melakukan restrukturalisasi aset dan bank-bank bermasalah, (iii) menjamin deposito untuk menjaga kepercayaan publik pada industri perbankan. Tiga keputusan KTT UE pada 28-29 Juni lalu belum cukup mampu mengatasi krisis ekonomi yang berlangsung di kawasan tersebut.

Keputusan pertama KTT adalah menciptakan suatu lembaga pemeriksa dan pengawas industri perbankan yang menyatu untuk semua 17 negara anggota zona euro. Lembaga itu merupakan peleburan dari semua lembaga nasional yang telah ada di setiap negara anggota yang diharapkan akan terbentuk selambat-lambatnya akhir 2012 di bawah pengawasan Bank Sentral Eropa (ECB). Pembentukan lembaga pengawas bank serta lembaga keuangan sentral seperti ini memerlukan harmonisasi dan sinkronisasi pengaturan di semua negara anggota UE.

Keputusan kedua, memungkinkan Mekanisme Stabilitas Eropa (ESM) menyuntikkan modal secara langsung pada bank- bank sakit di semua negara anggota tanpa melalui anggaran negara. Suntikan modal untuk mengatasi kesulitan solvabilitas ini baru dapat dilakukan setelah adanya rekomendasi dari lembaga pemeriksa dan pengawas bank yang baru akan didirikan. ESM juga dapat membeli secara langsung Surat Utang Negara (SUN) dari negara yang kesulitan keuangan tanpa harus meminta persyaratan kredit (conditionality) yang sangat berat. Pembelian SUN suatu negara oleh ESM akan menurunkan tingkat suku bunga pinjamannya di pasar obligasi sehingga membantu menurunkan pengeluaran untuk pembayaran bunga pinjaman.

Tadinya, the European Financial Stability Facility (EFSF) memberikan dana pinjaman ?100 miliar euro kepada Pemerintah Spanyol untuk mengatasi kesulitan keuangan bank-bank tabungan (caja)-nya. Suntikan modal dari EFSF pada caja melalui perantaraan anggaran negara sekaligus menambah stok utang negara sehingga menimbulkan masalah baru karena meningkatkan rasio utang terhadap PDB. Untuk mempercepat penanganan masalah, para menteri keuangan UE 10 Juli 2012 sepakat mempercepat realisasinya sebesar ?30 miliar euro akhir Juli nanti.

Sebagaimana diputuskan sebelumnya, mulai 1 Juli 2012, dana bantuan kepada negara anggota yang mengalami kesulitan keuangan disediakan oleh EMS sebagai pengganti EFSF. ESM memiliki dana lebih besar (?500 miliar euro) dibandingkan EFSF (400 miliar euro). Dana ini barangkali cukup untuk membantu negara kecil, seperti Irlandia, Portugal, dan Yunani, tetapi tak memadai untuk memenuhi kebutuhan negara lebih besar, seperti Spanyol dan Italia. Selama Mei 2010-Februari 2012, Yunani telah menerima pinjaman ?247 miliar euro dari EFSF, IMF, dan beberapa kreditor lain. Portugal menerima ?78 miliar euro pada Mei 2011 dari troika UE, EFSF, dan IMF. Irlandia menerima ?67,5 miliar euro dari IMF, UE, EFSF, dan sekelompok kreditor lain. Spanyol menerima ?100 miliar euro dari EFSF.

Keputusan ketiga, menyediakan dana ?120 miliar euro untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota melalui stimulus fiskal. Untuk merangsang peningkatan kegiatan dunia usaha ECB juga menurunkan suku bunga acuan sebesar 0,25 persen menjadi 0,75 persen awal Juli 2012. Artinya, kini dilakukan dua cara untuk menurunkan rasio utang negara terhadap PDB: mengencangkan ikat pinggang dan memacu pertumbuhan ekonomi. Pada gilirannya, perekonomian ingin ditumbuhkan melalui gabungan antara ekspansi fiskal serta investasi dunia usaha dan meningkatkan produktivitas melalui deregulasi perekonomian. Perekonomian yang kian tumbuh sekaligus diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com