Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS: HSBC Rawan Pencucian Uang

Kompas.com - 17/07/2012, 12:03 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Sebuah penyelidikan yang dilakukan Senat Amerika Serikat menemukan bukti bahwa lemahnya pengawasan terhadap HSBC, membuat salah satu  bank terbesar Eropa tersebut rawan menjadi tempat pencucian uang dari seluruh dunia.

Laporan yang dibuka menjelang rapat dengar pendapat senat pada Selasa (17/7/2012) waktu setempat ini, menyebut uang kartel obat bius Meksiko dalam jumlah besar dipastikan pernah melewati HSBC.

Laporan senat AS ini muncul di tengah-tengah masa sulit bagi sektor perbankan Inggris yang saat ini semua standar dan praktiknya tengah dalam sorotan.

Selain membuka kemungkinan adanya praktik pencucian uang, laporan senat itu juga menunjukkan kegagalan Badan Pengendali Keuangan AS mengawasi HSBC.

Terkait laporan mengejutkan ini, manajemen HSBC menegaskan, bank itu tetap mampu mempertahankan akuntabilitasnya. "Kami akan menjaga akuntabilitas. Dan kami bertanggung jawab untuk memperbaiki semua yang berjalan keliru," kata Direktur Eksekutif HSBC Stuart Gulliver melalui sebuah memo.

"Selain menjawab pertanyaan dari subkomite, kami juga akan menjelaskan sejumlah perubahan penting yang sudah kami lakukan terkait penguatan infrstruktur dan budaya manajemen risiko kami," tambah Gulliver.

Minta maaf

Dalam pernyataan terpisah manajemen HSBC mengatakan para eksekutifnya akan membuat pernyataan permintaan maaf secara resmi.  "Kami akan meminta maaf, mengakui kesalahan kami, mempertanggungjawabkan tindakan kami dan memastikan komimtmen kami untuk memperbaiki kesalahan," demikian pernyataan resmi HSBC.

Laporan terhadap HSBC ini digelar Subkomite Permanen Senat urusan Investigasi, sebuah lembaga pengawas kongres yang memantau semua kejanggalan keuangan di Amerika Serikat.

Selama satu tahun penuh investigasi ini dilakukan dengan mengevaluasi 1,4 juta dokumen dan wawancara dengan 75 pejabat HSBC dan para pelaku perbankan.

Ketua subkomite senat, Carl Levin menyebut sistem yang tercemar merupakan sebab utama yang memungkinkan dana pasar gelap mengalir melalui sistem perbankan AS.

Hasil laporan inilah yang akan menjadi menu utama dalam rapat dengar pendapat senat dengan para eksekutif HSBC yang dijadwalkan menjadi saksi.

Para eksekutif HSBC yang akan datang ke senat antara lain Kepala Bagian Legal Stuart Levy, yang baru bergabung pada Januari lalu dan pernah menjadi pejabat Kementerian Keuangan AS urusan keuangan dan terorisme.

Kasus serupa juga pernah terjadi sebelumnya. Pada 2010, Wachovia - sebuah lembaga keuangan AS- sepakat membayar 160 juta dolla AS sebagai bagian dari penyelidikan Departemen Kehakiman terhadap transaksi keuangan asal Meksiko.

Sedangkan bulan lalu, Bank asal Belanda, ING sepakat membayar 619 juta dollar AS terkait penyelidikan yang dilakukan pemerintah AS akibat dugaan lembaga keuangan ini melakukan praktik yang melawan sanksi AS terhadap Kuba dan Iran.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com