Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Batu Bara Acuan Terus Menurun

Kompas.com - 17/07/2012, 16:27 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga batubara acuan (HBA), yang merupakan harga batubara Indonesia referensi untuk pembangkit listrik dengan kandungan kalori 6.322 per kilogram, terus mengalami penurunan.

Pada bulan Mei, HBA mencapai 102,12 dollar AS, turun menjadi 96,65 dollar AS pada Juni, dan kembali turun menjadi 87.56 dollar AS pada buan Juli.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka, Selasa (17/7/2012) melaporkan, harga batubara terus menurun sejak akhir tahun 2011 hingga sekarang. Harga batubara di tiga bulan pertama tahun ini, lebih rendah dibandingkan dengan harga pada periode yang sama tahun lalu.

Tren penurunan harga batubara terjadi sejak November 2011, akibat kelebihan produksi. Tahun lalu harga batubara pernah mencapai harga tertinggi 120 dollar AS per ton.

Kini, harga batubara di bawah 100 dollar AS per ton, posisi terendah dalam 18 bulan terakhir.

Salah satu penyebab penurunan harga batubara ini adalah akibat kelebihan produksi batubara. Produksi batubara pada periode Januari-Maret 2012 justru meningkat tinggi, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Selama tiga bulan pertama tahun ini, produksi batubara mencapai 102 juta ton, lebih tinggi daripada periode yang sama tahun lalu yang sebesar 90 juta ton.

Kendati harga makin merosot, pengusaha tidak memangkas produksi, justru makin menggenjot produksinya. Musim hujan juga tak menghalangi produksi batubara. Padahal bias anya produksi batubara merosot di saat musim hujan.

Pemicu utama peningkatan produksi batubara ini, adalah makin banyak negara yang membangun pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara.Beberapa negara yang menaikkan permintaan yaitu China, India, Paki stan, Thailand, dan Srilangka. China dan India paling banyak menyerap.

Indonesia mengekspor batubara ke kedua negara tersebut masing-masing 60 juta ton pada tahun ini. Alhasil, permintaan batubara meningkat dan produksi batubara di dalam negeri pun bertambah .

Diperkirakan hingga akhir tahun nanti produksi bisa mencapai 390 juta-400 juta ton. Perkiraan ini telah menghitung kemampuan produksi perusahaan tambang dan fluktuasi permintaan pasar maupun harga akibat krisis global.

Proyeksi APBI ini melebihi proyeksi produksi batubara dari pemerintah. Sebagai gambaran, tahun ini, pemerintah memproyeksikan produksi batubara sekitar 332 juta ton.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com