Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Pantura Diperbaiki Sesuai Umur

Kompas.com - 17/07/2012, 17:43 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, mengatakan, jalan sepanjang pantai utara Jawa (Pantura) mengalami perbaikan di sejumlah titik setiap tahunnya sesuai umurnya.

"Saban tahun itu ada bagian jalan itu paling tidak dilakukan pemeliharaan rutin," sebut Djoko, di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa (17/7/2012).

Djoko menjelaskan, jalan harus direkontruksi seiring dengan umurnya. Rekonstruksi dilakukan bila jalan sudah berumur 10 tahun. Bila jalan sudah berumur 5 tahun maka Pemerintah akan melakukan pemeliharaan berkala. "Lah jalan kita itu kan ada yang baru umur 1 tahun, ya hanya pemeliharaan rutin," sambung dia.

Djoko menuturkan, perbaikan jalan itu berpindah tempat. Maksudnya, tidak jalan yang sama yang diperbaiki dalam waktu yang berdekatan. Jalan pantura itu panjangnya mencapai 1.000 kilometer dengan tahun pembuatan yang berbeda. Ada bagian jalan yang dibuat tahun 2001, 2003, ataupun 2005.

"Jadi kalau Anda datang lihat Pantura kok ada perbaikan lagi ya Pantura yang mana. Pantura di Brebes tahun ini, mungkin Pantura yang di Tegal tahun depan," tegasnya.

Djoko pun mengatakan, tahun ini, perbaikan jalan di Pantura diharapkan akan dihentikan pada H-10. Biasanya penghentian dilakukan pada H-7. Perbaikan pun akan kembali dimulai pada H+7.

"Kalau saya supaya semua pekerjaan cepat selesai H-2. Tapi kalau H-2 orang mulai Lebaran H-5, H-7, sudah mulai. Ya kita tidak boleh mengganggu. Sampai H+7 lah," pungkas Djoko.

Wakil Ketua Umum Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia), Tutum Rahanta, mengeluhkan target penyelesaian perbaikan jalan, khususnya di Pantura, pada saat menjelang Lebaran. Menurut Tutum, kondisi jalan menjadi salah satu penyebab dari mahalnya harga barang kebutuhan pokok.

"Masa target betulin Pantura di Lebaran. Kan nggak lucu," sebut Tutum, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (16/7/2012).

Dijelaskan Tutum, transportasi menjadi kunci dari kenaikan harga barang kebutuhan pokok. Pasalnya, harga barang di tingkat industri tidak naik, sementara harga di ritel naik.

Biaya transportasi harus ditekan supaya harga barang tidak melonjak. "(Sebesar) lima sampai sepuluh persen biaya distribusinya. Akhir-akhir ini naik sekali," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com