Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Panas Bumi Belum Tergarap

Kompas.com - 18/07/2012, 18:38 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Potensi panas bumi di Tanah Air sangat tinggi, namun sebagian besar belum tergarap. Kondisi ini disebabkan pengembangan tenaga panas bumi untuk pembangkit listrik yang masih terkendala rendahnya harga listrik dari panas bumi dan keterbatasan kemampuan pendanaan dari pengembang.  

Hal ini disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Djadjang Sukarna, dalam konferensi mengenai energi baru terbarukan, Rabu (18/7/2012), di Jakarta.  

Menurut Djadjang, potensi energi panas bumi lebih dari 29 Gwe yang tersebar di 285 lokasi di Indonesia. Namun sejauh ini pemanfaatan panas bumi baru 5 persen dari total potensi yang ada. Total kapasitas terpasang energi panas bumi sebesar 1.226 megawatt (MW), jauh lebih kecil dari total kapasitas terpasang pembangkit listrik yang hampir mencapai 30.000 mw pada pertengahan tahun 2011 lalu.

Hingga saat ini, permintaan energi secara nasional masih dipenuhi dari energi fosil sementara cadangannya terus menurun. Situasi ini mendorong dua hal yaitu efisiensi pemakaian energi fosil dan kedua adalah mengembangkan energi alternatif baru yang relatif lebih murah dan lebih ramah lingkungan.

"Dalam visi energi 25/25, pemakaian energi baru terbarukan ditargetkan mencapai 25 persen dari total bauran energi nasional," ujarnya.

Namun pengembangan panas bumi sejauh ini masih terkendala oleh rendahnya harga bahan bakar minyak bersubsidi, minimnya kemampuan pendanaan yang dimiliki investor atau pengembang panas bumi, serta kurangnya regulasi yang mendukung seperti insentif pajak bagi pengadaan barang untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi.  

Karena itu subsidi bahan bakar minyak perlu dikurangi dan subsidi untuk energi baru terbarukan semestinya diimplementasikan, dan harus ada pemberlakuan feed in tariff atau tarif yang ditetapkan pemerintah dan tanpa melalui negosiasi dengan PT PLN. Selain itu, perlu dukungan pendanaan untuk proyek hijau yang disiapkan Bank Indonesia dan Kementerian ESDM. "Perlu ada insentif untuk mendukung proyek-proyek panas bumi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com