Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Spanyol Tidak Mereda

Kompas.com - 23/07/2012, 04:46 WIB

Madrid, Minggu - Pemberian dana 100 miliar euro terhadap perbankan Spanyol, langkah penghematan anggaran dan peningkatan pajak yang dilakukan pemerintah, tidak juga berhasil meredakan gejolak perekonomian Spanyol.

Pada hari Jumat (20/7), indeks harga saham Spanyol anjlok 5,8 persen, dan suku bunga obligasi Pemerintah Spanyol meningkat ke level berbahaya, yakni 7 persen.

”Spanyol memasuki ’lingkaran kematian’ seiring dengan naiknya suku bunga,” kata analis dari Rabobank, Richard McGuire. Suku bunga obligasi melejit ke level 7 persen, yang membuat negara harus menanggung beban biaya bunga, sementara perekonomian tidak bertumbuh.

Analisis dari Capital Economics telah mengingatkan bahwa prospek perbankan Spanyol juga amat runyam. Ini akan memaksa Pemerintah Spanyol mengeluarkan dana talangan, sementara amunisi keuangan Pemerintah Spanyol sudah tidak ada.

Hal serupa juga dikatakan analis lain. ”Masalah terbaru yang dihadapi Spanyol ini mengherankan mengingat potensi kekacauan tetap ada walau sudah dilakukan pemberian dana talangan terhadap Spanyol,” kata Daniel Pingarron, analis dari IG Markets.

”Kini semakin banyak yang yakin bahwa potensi perpecahan euro makin meningkat,” katanya merujuk pada posisi Spanyol sebagai anggota zona euro, yang justru semakin turut mengacaukan ekonomi makro Spanyol.

Prospek buruk perekonomian Spanyol makin diperparah sehubungan dengan kebangkrutan pemerintahan Valencia, daerah otonomi khusus di Spanyol timur. Valencia meminta dana 18 miliar euro kepada pemerintah pusat, yang justru sedang terlilit utang. ”Ini akan memperparah dan memperpanjang masa resesi,” kata Christian Schulz, analis dari Berenberg, sebuah bank Jerman.

Bisa melumpuhkan

Inggris juga menghadapi jalan terjal perekonomian. Hal ini terkait dengan skandal demi skandal yang membelenggu industri perbankan Inggris, dengan potensi para nasabah meninggalkan bank-banknya. Hal ini bisa membuat peran perbankan Inggris sebagai urat nadi perekonomian makin lumpuh.

HSBC, salah satu bank terbesar Inggris dan dunia, terlibat pencucian uang dengan mafia dan kelompok teroris dan juga terlibat skandal manipulasi suku bunga antarbank LIBOR. Sebelumnya, skandal manipulasi LIBOR ini lebih dulu menjungkalkan CEO Barclays Bob Diamond dan presidennya, Marcus Agius.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com