Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yunani Kembali ke Pusat Krisis Utang Eropa

Kompas.com - 23/07/2012, 09:07 WIB
Ester Meryana

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com - Posisi Yunani kembali ke pusat krisis utang Eropa, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran negara dewa-dewi ini akan keluar dari zona euro. Hal tersebut terkait dengan penilaian para kreditur terhadap usaha Yunani untuk memenuhi target persyaratan bailout.

Troika kreditur internasional, yakni Komisi Eropa, Bank Sentral Eropa, dan Dana Moneter Internasional (IMF), akan tiba di Athena, Yunani, Selasa (24/7/2012) waktu setempat. Kedatangan mereka di tengah keraguan bahwa Yunani dapat memenuhi komitmennya dan adanya keengganan negara-negara di zona euro untuk memberikan dana yang lebih banyak.

"Bila Yunani tidak memenuhi persyaratan-persyaratan itu, maka tidak akan ada pembayaran lagi," sebut German Vice Chancellor Philipp Roesler, kepada ARD, Minggu (22/7/2012) waktu setempat.

Untuk diketahui saja, upaya para menteri keuangan zona euro menyetujui paket bantuan senilai 122 miliar dollar AS untuk Spanyol gagal memberikan sentimen positif bagi euro. Pada minggu lalu, euro bahkan melemah ke posisi terendah dalam 12 tahun terhadap yen, juga melemah terhadap dollar AS dalam lebih dari dua tahun. Imbal hasil obligasi Spanyol bertenor 10 tahun pun naik kembali di atas 7 persen.

Itu terjadi seiring dengan kekhawatiran bahwa para pembuat kebijakan akan gagal mengatasi krisis utang. Lalu sekarang troika diberikan tugas melihat posisi fiskal Yunani, yang merupakan negara di mana krisis utang muncul pertama kali tiga tahun lalu. Yunani meminta bantuan lebih seiring dengan upayanya menurunkan rasio utang terhadap PDB sebesar 120 persen pada tahun 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

    PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

    Whats New
    KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

    KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

    Whats New
    IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

    IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

    Whats New
    Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

    Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

    Whats New
    Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

    Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

    Whats New
    SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

    SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

    Whats New
    Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

    Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

    Whats New
    Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

    Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

    Whats New
    Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

    Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

    Whats New
    Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

    Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

    Whats New
    Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

    Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

    Whats New
    Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

    Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

    Whats New
    RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

    RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

    Whats New
    Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

    Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

    Whats New
    Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

    Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com