Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Lapindo: Percuma Ketemu dengan Bakrie

Kompas.com - 23/07/2012, 12:39 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hari Suwandi, korban lumpur Sidoarjo yang berjalan kaki dari Porong menuju Jakarta, menyatakan bahwa dirinya tidak mau bertemu dengan Aburizal Bakrie atau Ical jika Bakrie hanya mengemukakan pernyataan berupa janji tanpa ada penyelesaian dalam bentuk ganti rugi. Menurutnya, PT Lapindo Brantas kerap kali membuat pernyataan yang selalu diingkari oleh pihak Bakrie sendiri.

"Yang jelas, percuma kalau bertemu dengan Aburizal Bakrie. Mereka bikin pernyataan, tetapi diingkari oleh mereka sendiri," ujar Hari Suwandi dalam aksi jalan mengelilingi Istana Kepresidenan di Jakarta, Senin (23/07/2012).

Suwandi memberikan contoh pengingkaran Ical terhadap korban Lapindo, yakni pernyataan dari pihak perusahaan Lapindo Brantas yang dikepalai oleh Andi Darussalam. Ia mengatakan, pihak perusahaan menyatakan akan menyelesaikan penggantian sisa aset jual beli sebesar 80 persen pada pertengahan tahun 2012. Namun, pada pertengahan April 2012, PT Lapindo Brantas menyatakan tidak mampu menyelesaikan permasalahan korban Lapindo.

Menurut Suwandi, PT Lapindo Brantas bahkan telah melanggar Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2007 tentang Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo. Ia berpendapat bahwa pemerintah telah melakukan pembiaran dengan tidak segera menindak Bakrie. Ia menilai bahwa Ical sudah melanggar pernyataan Presiden bahwa korban lumpur Lapindo akan mendapatkan ganti rugi yang layak dan sebagaimana mestinya.

"Jangankan peryataan dengan warga, Perpres 14 Tahun 2007 saja, sudah diludahi dan dilanggar Bakrie. Pemerintah tidak bisa berbuat banyak terhadapnya, pernyataan dari presiden saja dilanggar Bakrie," ungkapnya.

Suwandi mengimbau, jika Aburizal Bakrie benar-benar serius menyelesaikan ganti rugi korban lumpur Lapindo, perusahaan harus berkomitmen untuk melakukan penyelesaian, bukan hanya melempar pernyataan berupa janji. Ia mengakui bahwa hingga Senin hari ini, perusahaan Lapindo belum menghubungi dirinya.

Suwandi bertekad akan terus bertahan di Jakarta hingga penyelesaian kerugian korban lumpur Sidoarjo dapat diselesaikan dengan adil. "Kalau ketemu dengan Bakrie, saya maunya ada penyelesaian. Kalau pernyataan saja seperti yang sudah-sudah, saya tidak mau ketemu mereka. Percuma saja. Yang jelas sampai hari ini tidak ada niat baik dari pihak perusahaan (Lapindo Brantas) yang menghubungi saya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com