Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Matahari Segera Main di Minimarket

Kompas.com - 25/07/2012, 10:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah cukup kuat di bisnis hipermarket dengan mengusung brandHypermart, kini PT Matahari Putra Prima Tbk berniat ekspansi jaringan bisnis ritel dengan konsep baru. Kabarnya, perusahaan berkode saham MPPA ini akan menyasar segmen pasar yang lebih kecil, yaitu dengan membuka ritel sekelas minimarket.

Corporate Communication Manager MPPA, Fernando Repi mengakui adanya rencana tersebut. Dia menuturkan, perusahaan kini sedang mempersiapkan konsep baru dagang ritel itu. 

Dengan ekspansi ke segmen minimarket, MPPA berharap lebih memperkuat jaringan bisnis perseroan ke depannya. Sayang, Fernando belum bersedia membeberkan lebih rinci soal rencana tersebut. Sebab, "Sampai saat ini masih kami godok. Rencananya, pekan depan akan dibahas lebih fokus soal ekspansi ini," ujarnya, Selasa (24/7/2012).

Menurutnya, konsep minimarket itu bisa saja seperti minimarket yang sedang marak sekarang, misalnya sejenis Alfamart dan Indomart.  Adapun, kabar yang beredar menyebutkan, MPPA berencana mengusung minimarket bernama BigMart. "Semua bisa terjadi, tergantung hasil penjajakan manajemen," kilah Fernando.

Tapi, dia juga menyebut, kehadiran toko dengan konsep baru itu mungkin pula disiapkan untuk rebranding Foodmart. Sebagai catatan, Foodmart adalah gerai yang saat ini dimiliki perseroan. "Seperti apa bentuknya tunggu saja nanti. Yang pasti, konsep baru ini akan dikelola dan menjadi milik kami sendiri," tukas Fernando. 

Dia pun tidak bisa memproyeksikan waktu realisasi rencana tersebut, sebab masih dalam pematangan rencana.

Sekedar informasi, Matahari Putra Prima adalah perusahaan ritel dengan fokus bisnis menyediakan keperluan pangan. Melalui unit bisnis strategisnya, Matahari Food Business (MFB), MPPA terus memperluas cakupan usahanya. Perseroan memiliki beberapa brand, yaitu Hypermart, Foodmart dan outlet pusat kesehatan dan kecantikan bertajuk Boston Chain Health and Beauty.

Hingga akhir 2011, MPPA telah mengoperasikan 63 Hypermart di 37 kota, sebanyak 24 Foodmarts di 15 kota, dan 63 Boston yang tersebar di 34 kota.

Rencananya, tahun ini MPPA akan menambah sedikitnya 17 Hypermart. Di dalam setiap gerai tersebut, rencananya akan dibuka gerai Boston. Sampai dengan Mei tahun ini, perusahaan sudah mendirikan enam gerai baru. 

Dengan penambahan gerai baru itu, manajemen optimis bisa meraih target pertumbuhan pada unit bisnis MFB sebesar 40 persen.

Sebagai gambaran, gerai Hypermart adalah mesin utama pertumbuhan bisnis Perseroan. Sampai penghujung 2011, gerai Hypermart memberi kontribusi lebih dari 90 persen terhadap total penjualan perseroan.

Tahun ini, manajemen MPPA menargetkan pendapatan sebesar Rp 11,28 triliun. Jumlah tersebut meningkat 20 persen dibanding pencapaian tahun lalu, yaitu senilai Rp 9,4 triliun. Selain itu, perseroan juga membidik laba bersih sebesar Rp 200 miliar, atau naik sebesar 66,67 persen dari perolehan laba bersih di tahun lalu. (Albertus M. Prestianta/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com