Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Wawasan Pengusaha

Kompas.com - 30/07/2012, 07:37 WIB

KOMPAS.com - Panas terik di Jakarta, Jumat (27/7/2012). Beberapa anggota satuan pengamanan sibuk mengatur arus lalu lintas di Jalan Asia Afrika, di seberang mal Senayan City dan Plaza Senayan. Ada yang membantu warga menyeberang jalan, ada pula yang mengatur kendaraan yang hendak berbalik arah.

Kondisi yang sama acap ditemukan di jalan yang memisahkan Grand Indonesia dengan Plaza Indonesia. Lalu lintas sangat padat. Penyeberang jalan kerap kesulitan menyeberang.

Keadaan lebih menyedihkan kalau hujan lebat. Memang ada anak-anak yang membantu menyeberangkan warga dengan payungnya, tetapi apakah mesti seperti itu jalan keluarnya. Padahal, masih banyak persimpangan yang memisahkan kawasan-kawasan niaga, misalnya di sekitar terminal Blok M, di kawasan Tanah Abang, dan Glodok.

Gugatan yang muncul adalah mengapa pemerintah atau swasta tidak membangun jalan penghubung di bawah tanah sehingga warga tidak perlu menyeberang jalan yang berdebu, panas terik, dan hujan. Mengapa tidak ada persatuan antar-pengusaha untuk membangun jalan penghubung itu agar warga dapat menyeberang secara lebih manusiawi.

Alangkah elok apabila usahawan yang mengelola Plaza Senayan menjalin kerja sama dengan pengembang di Senayan City, Ratu Plaza, STC, dan para pebisnis lain untuk bersama-sama membangun jalan bawah tanah yang menyatukan semua sentra bisnis itu. Anggaran yang dikeluarkan memang besar, tetapi para pengembang akan merasakan manfaatnya ketika warga dapat merengkuh semua lokasi bisnis dengan mudah dan aman. Bolehlah di terowongan itu dilengkapi AC dan areal bisnis agar ada manfaat lebih yang diperoleh.

Betapa nyaman suasana yang bisa diperoleh kalau Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Kempinski, Hotel Mandarin, Hotel Pullman, Wisma Nusantara, dan kawasan bisnis di menara Sinar Mas dapat dipersatukan melalui akses yang manusiawi.

Tentu saja bukan hanya warga dan pemerintah yang diuntungkan dari pembangunan terowongan itu, melainkan juga kalangan pebisnis. Bayangkanlah, warga yang berkantor di kawasan bisnis Sinar Mas dan sekitarnya bisa merengkuh pelbagai pusat belanja dan sentra makanan di Grand Indonesia dan Plaza Indonesia.

Penghuni Hotel Mandarin dan Hotel Pullman akan memperoleh kemudahan untuk mengunjungi pelbagai pusat niaga, pusat belanja, dan pusat kuliner.

Amat ideal kalau semua pihak langsung berbicara secara konstruktif kemudian bekerja sama membangun jalan akses strategis itu. Percayalah, manfaatnya pasti luar biasa besarnya.

Selama ini kita hanya termangu melihat bagaimana sejumlah kota besar di dunia memiliki jaringan penghubung yang bagus. Tidak perlu jauh-jauh, lihatlah tetangga kita Singapura. Selalu ada jalan terowongan yang bagus dan memadai.

Ada jalan bawah tanah yang menghubungkan ION mal dengan mal-mal di sekitarnya, sampai ke Ngee Ann City-Takashimaya, dan CK Tang. Jalan akses ini membuat warga tidak perlu naik ke permukaan jalan untuk menyeberang. Cukup mengitari kawasan-kawasan bisnis di sana.

Mewujudkan beberapa asa ini bukan mimpi. Kita bisa meraihnya apabila para pengusaha atau pengembang bersedia meluangkan waktu dan menyisihkan sedikit dana untuk membangun infrastruktur strategis itu. (Abun Sanda)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com