Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KA Bandara Lebih Cepat Terbangun

Kompas.com - 02/08/2012, 03:30 WIB

Jakarta, Kompas - Proyek Kereta Komuter Bandara Soekarno-Hatta diprediksi bakal lebih cepat terbangun. Bahkan, diduga lebih cepat selesai bila dibandingkan dengan pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, yang peresmian pengembangannya dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada hari Kamis (2/8) ini.

”Untuk pekerjaan konstruksi dari Duri ke Tangerang, yang merupakan porsi pemerintah, ditargetkan selesai pada tahun 2012 ini. Nanti tinggal pemasangan persinyalan jalur ganda yang ditargetkan selesai pada bulan Desember 2013,” kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Rabu (1/8), seusai meninjau proyek jalur ganda Duri-Tangerang.

Berdasarkan matriks pekerjaan, pekerjaan konstruksi jalur ganda lintas Duri-Tangerang (20 kilometer) ditargetkan selesai pada minggu ketiga tahun 2012, termasuk elektrifikasi listrik aliran atas. Paling akhir adalah pemasangan persinyalan yang dimulai pada bulan Agustus hingga akhir 2013.

Tampak di lokasi proyek puluhan pekerja sedang membangun konstruksi. Mereka, di antaranya, memasang rel dan memperkuat bantalan rel, mengerjakan enam jembatan, hingga memasang perangkat listrik untuk menggerakkan kereta.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian juga akan memasang dua unit substation baru dan merehabilitasi tiga unit substation baru. ”Untuk masalah pengadaan listrik sudah ada jaminan dari PT PLN,” kata Bambang.

Khusus untuk pembangunan jalur kereta komuter yang khusus menuju bandar udara (bandara), Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Ignasius Jonan sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Tangerang, Banten. ”Koordinasi terutama dalam hal pembebasan lahan,” ujar dia.

Jonan juga menginginkan proyek kereta komuter bandara cepat selesai. ”Makanya, nanti kontraktor yang memenangi tender diminta mengerjakan mulai dari desain hingga pembangunan konstruksi,” kata dia.

PT KAI menghitung kebutuhan dana untuk pembangunan jalur kereta komuter bandara sebesar Rp 2,42 triliun, termasuk biaya konstruksi sebesar Rp 1,70 triliun. Pengadaan sarana kereta diperkirakan Rp 640 miliar untuk pembelian 10 rangkaian kereta komuter.

”Melihat kemajuan di lapangan, PT Angkasa Pura II (persero) sebaiknya mempercepat pengembangan Bandara Soekarno-Hatta. Jangan sampai nanti bangunan stasiunnya tidak siap ketika jalur kereta bandara sudah siap,” kata Bambang.

Jonan mengatakan, kondisi kereta Bandara Kualanamu di Sumatera Utara (Sumut) hampir serupa. ”Jadi kami segera akan mengoperasikan kereta bandara ini pada bulan Desember 2012, tetapi belum ada tanda-tanda stasiun akan dibangun di dalam kompleks bandara,” ujar dia. Padahal, di Medan, Sumut, PT KAI sudah merenovasi bangunan stasiun lengkap dengan 27 kamar penginapan. PT KAI juga sudah memesan sarana kereta dari Korea Selatan. Beberapa bulan mendatang PT KAI sudah siap mengoperasikan kereta bandara pertama di Indonesia tersebut.

(RYO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com