Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia 5 Grand Design Bandara Soekarno Hatta

Kompas.com - 02/08/2012, 09:56 WIB
Didik Purwanto

Penulis

BANTEN, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II (Persero) secara resmi akan memulai program pengembangan Bandara Soekarno Hatta menjadi sebuah kawasan Aerotropolis. Ada lima agenda besar yang akan menjadi fokus Angkasa Pura II dalam melakukan tahapan pengembangan.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko menjelaskan pengembangan Bandara Soekarno Hatta merupakan jawaban dari isu keterbatasan kapasitas penumpang yang terjadi. Hingga akhir 2011, Bandara Soekarno Hatta mampu melayani 51,5 juta penumpang pada 2011. "Kami menargetkan kapasitas Bandara Soekarno Hatta bisa mencapai 62 juta penumpang per tahun. Proyek pengembangan bandara ini ditargetkan terealisasi pada akhir 2014," kata Tri saat pembukaan peletakan batu pertama (ground breaking) pengembangan Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng, Banten, Kamis (2/8/2012).

Melalui ground breaking tersebut, PT Angkasa Pura akan menjadikan Bandara Soekarno Hatta menjadi bandara internasional berkelas dunia. Dengan jumlah kapasitas penumpang saat ini, Bandara Soekarno Hatta menjadi bandara dengan peringkat ke-12 dalam daftar bandara tersibuk di dunia versi Airport Council International (ACI).

Selain itu, pengembangan ini akan diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional sesuai Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Ada lima agenda besar yang akan menjadi fokus PT Angkasa Pura II dalam melakukan tahapan pengembangan Bandara Soekarno Hatta ini, yaitu:
1. Optimalisasi runway untuk meningkatkan kapasitas pergerakan pesawat pada landasan pacu 1 dan 2.
2. Melakukan pengembangan Terminal 3 serta merevitalisasi Terminal 1 dan 2 untuk menambah kapasitas pergerakan penumpang.
3. Melakukan pembangunan terminal kargo baru (cargo village).
4. Melakukan pengembangan fasilitas penunjang (aksesibilitas dan fasilitas lain seperti area bisnis dan komersial).
5. Membangun integrated building yaitu bangunan penghubung antara Terminal 1 dan Terminal 2 yang multifungsi dan berkonsep one stop service. Integrated building ini tidak sekadar menjadi bangunan penghubung, tetapi merupakan bangunan yang sarat dengan berbagai fasilitas layanan untuk pengguna jasa. Di antaranya pembangunan stasiun kereta api, moda transportasi antar terminal tak berawak (people mover system), terminal bus, mal, hotel, area parkir dan sebagainya.

Terkait optimalisasi landasan pacu, Tri menjelaskan upaya yang dilakukan adalah melakukan rekonfigurasi runway 1 dan 2 dengan penambahan sejumlah taxiway serta memperluas kapasitas area parkir pesawat (apron) dari 125 pesawat menjadi 174 pesawat. Selain itu, ada program redistribusi slot time maskapai agar tidak menumpuk pada jam-jam tertentu, dibarengi dengan penambahan jam operasi hingga tengah malam pada sejumlah bandara tujuan.

"Saat ini pergerakan pesawat di bandara Soekarno Hatta mencapai 52 pergerakan per jam. Dengan optimalisasi kedua runway, kapasitas pergerakan akan ditingkatkan menjadi 62 pergerakan per jam," tambahnya.

Target setelah 2014 Setelah kapasitas penumpang tercapai sebesar 62 juta penumpang per tahun pada 2014, PT Angkasa Pura juga akan merencanakan pembangunan landasan pacu ketiga dan keempat yang dialokasikan di sisi utara bandara.

"Awalnya runway 3 dan 4 ini adalah opsi. Tapi melihat tren yang ada, pembangunan runway tersebut adalah keharusan," tambahnya.

Dengan tambahan runway tersebut, kapasitas bandara Soekarno Hatta bisa mencapai 87 juta penumpang per tahun dan 234 pergerakan pesawat per jam.

Selain itu juga melakukan pembebasan lahan secara bertahap sesuai kebutuhan hingga mencapai 830 ha. Pengembangan Terminal 3 Terkait pengembangan Terminal 3, PT Angkasa Pura II akan meningkatkan kapasitas dari 4 juta penumpang per tahun menjadi 25 juta penumpang per tahun.

Rencana tersebut akan disusul dengan revitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2. Terminal 1 saat ini berkapasitas sembilan juta penumpang per tahun. Nantinya akan dikembangkan hingga 18 juta penumpang per tahun. Sedangkan kapasitas Terminal 2 akan dikembangkan dari 9 juta penumpang menjadi 19 juta penumpang per tahun.

"Pengembangan Terminal 3 harus dilakukan lebih dulu agar operasional penerbangan yang ada sekarang tidak terganggu," tambahnya. Karena nantinya sebelum Terminal 1 dan Terminal 2 dikembangkan, seluruh kegiatan operasional akan dialihkan ke Terminal 3.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com