PALEMBANG, KOMPAS
Direktur Utama PT Bukit Asam (PT BA) Milawarma mengatakan, pada bulan Juni PT BA telah menandatangani nota kesepahaman bersama PT PT PLN (Persero) dan Tenaga Nasional Berhad (TNB) Malaysia untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 2 x 600 Megawatt (MW) di mulut tambang PT BA di Peranap, Indragiri Hulu, Riau. Sebanyak
Selain itu, PT BA juga menandatangani kesepakatan penjualan kelebihan daya listrik (excess power) dengan PT PLN sebanyak 6 MW. Listrik diambil dari PLTU berkapasitas 3 x 10 MW milik PT BA di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Sebanyak 24 MW listrik yang dihasilkan di PLTU itu akan digunakan untuk operasional
Sementara itu, PT PLN
Hal ini disampaikan General Manajer PT PLN Wilayah Kalsel dan Kalteng Yudhi Setyo Wicaksono di Banjarmasin, Kalsel, Minggu.
”Saat ini ada daya 340 MW, sementara kebutuhan listrik 330 MW-335 MW. Artinya ada sedikit defisit dan itu masih aman. Apalagi nanti jika mencapai 350 MW,” ujarnya.
Yudhi telah meminta kepada jajarannya untuk menjaga pasokan listrik agar tidak terjadi defisit, terutama pada malam hari selama Ramadhan. Hal itu berhasil karena sepanjang Ramadhan hampir tidak dijumpai pemadamam listrik pada malam hari.
Ketersediaan daya pada Lebaran nanti diperoleh dari PLTU Asamasam Unit 1 dan 2, serta pembangkit pendukung lainnya. Itu tidak termasuk PLTU Asamasam Unit 3 dan 4 yang saat ini masih dalam tahap uji coba.(WER/IRE)