Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Garam Anjlok

Kompas.com - 08/08/2012, 02:39 WIB

Jakarta, Kompas - Memasuki masa panen raya garam, harga garam konsumsi di tingkat petani anjlok. Kementerian Kelautan dan Perikanan menduga garam industri impor merembes ke pasar garam konsumsi.

Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Saad di Jakarta, Selasa (7/8), memaparkan, hingga awal Agustus 2012, total impor garam konsumsi 470.000 ton, sementara garam industri sudah melebihi 1 juta ton.

Indikasi penyalahgunaan impor garam diduga turut memicu harga garam petani merosot. Di sejumlah daerah, harga garam kualitas I anjlok pada kisaran Rp 320 per kilogram (kg)-Rp 400 per kg atau jauh lebih rendah daripada harga patokan pemerintah, yakni Rp 750 per kg. Harga garam kualitas II di bawah Rp 200, sementara harga patokan pemerintah Rp 550 per kg.

Barometer harga garam konsumsi Sumatera Utara (Sumut). Ongkos angkut garam konsumsi dari Madura ke Sumut Rp 300 per kg, ditambah biaya pengepakan Rp 110 per kg dan margin keuntungan pengusaha. Dengan asumsi harga garam kualitas I di tingkat petani Rp 400 per kg, harga garam di tingkat konsumen di Sumut akan menembus Rp 800 per kg. Faktanya, harga garam konsumsi kualitas di Sumut Rp 750 per kg.

”Harga garam konsumsi di tingkat konsumen jatuh, ada dugaan garam industri merembes masuk ke pasar garam konsumsi,” ujar Sudirman.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengemukakan, kecil kemungkinan kebocoran garam impor industri terjadi karena izin impor diberikan sesuai kebutuhan industri. ”Namun, jika ada yang bisa menunjukkan penyimpangan oleh pemilik izin impor garam industri, kami berikan sanksi sesuai aturan,” ujar Deddy.

Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun mengemukakan, pemerintah harus mampu membuat terobosan untuk mengendalikan impor garam.

Terkait hal itu, pemerintah menggelar rapat membahas garam Rabu ini. (LKT/ENY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com