Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Beralih ke Daging Ayam dan Ikan

Kompas.com - 18/08/2012, 05:56 WIB

Jakarta, Kompas - Dua hari jelang Idul Fitri, harga daging sapi tembus hingga Rp 100.000 per kilogram. Akibatnya, warga mengalihkan menu lebarannya ke daging ayam dan ikan. Padahal, harga daging ayam dan ikan pun sudah tinggi.

Harga daging sapi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, tercatat Rp 110.000 per kilogram (kg). Sementara di Pasar Bata Putih, Jakarta Selatan, harganya hanya turun sedikit menjadi Rp 100.000 per kg.

Adapun di Pasar Palmerah, Jakarta Barat; Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan; dan Pasar Bulan-Bulan, Bekasi, Jawa Barat, harga daging sapi Rp 95.000 per kg.

”Biasanya untuk Lebaran saya beli 3 kg. Akan tetapi, karena daging sapi mahal, saya akan beli 1 kg saja. Kekurangannya saya ganti daging ayam. Dengan uang Rp 100.000, saya bisa beli 3 ekor ayam,” kata Cici (50), warga Grogol Selatan, Jakarta Selatan, Jumat (17/8).

Hal serupa diungkapkan Karti (45). Ia lebih memilih daging ayam yang harganya lebih murah ketimbang membeli daging sapi. Harga ayam negeri potong rata-rata Rp 25.000-Rp Rp 30.000 per ekor.

”Anak-anak saya jarang makan daging sapi selama ini. Jadi, tak soal kalau tak ada daging sapi,” kata Karti.

Yetti (45), warga Cawang, memilih ikan tenggiri daripada daging sapi. Menurut Yetti, kenaikan harga daging sapi tak masuk akal dan merugikan konsumen. ”Masak harga 1 kg daging sapi sama dengan 2-3 kg ikan tenggiri dan kakap,” ujarnya.

Meski daging ayam dan ikan laut naik, Zubaidah (37), warga Cililitan, tetap mengganti daging sapi. Harga ikan tenggiri antara Rp 45.000-Rp 50.000 per kg. Kenaikan harga daging sapi dinilainya juga tak wajar. ”Seperti tak ada yang mengatur lagi,” kata Zubaidah.

Sapi lokal

Deden Djunaedi (42), pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, menduga kenaikan harga daging sapi dipicu minimnya pasokan sapi impor. Akibatnya, pedagang terpaksa meminta pasokan sapi lokal yang harganya jauh lebih mahal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com