Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Tukar Rupiah Cenderung Melemah

Kompas.com - 30/08/2012, 10:10 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak konsolidatif dengan kecenderungan melemah pada perdagangan Kamis (30/8/2012). Bank Indonesia diharapkan masuk menjaga stabilitas mata uang Garuda.

Rupiah ditutup melemah di level 9.547 per dollar AS pada Rabu (29/8/2012). Rupiah kemarin dibuka di level 9.520 per dollar AS dan bergerak di kisaran Rp 9.520-Rp 9.590 per dollar AS. Bursa IHSG ditutup melemah tipis di zona merah sehingga turut menekan pergerakan rupiah.

Menurut riset BNI Treasury, BI sempat terlihat melakukan intervensi di pasar sehingga cukup memberikan angin segar terhadap rupiah menjelang penutupan. Hari ini rupiah berpotensi bergerak dengan kecenderungan konsolidasi melemah.

Di pasar Non Delivery Forward 1 bulan untuk pasar offshore rupiah dibuka naik di level Rp 9.655-Rp 9.669 per dollar AS sehingga turut menopang ekskalasi dollar AS di pasar domestik. Adanya rilis data PDB AS kuartal kedua semalam yang lebih baik dari sebelumnya juga diperkirakan turut menopang dollar AS pada hari ini.

Dari sisi domestik, tingginya konsumsi dalam negeri mendorong peningkatan impor menjelang akhir bulan diprediksi akan mendorong kenaikan permintaan dollar AS. BI diharapkan masuk ke pasar valas untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah hari ini dari tekanan keluarnya modal investor asing di pasar keuangan yang mulai terlihat beberapa hari terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

    Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

    Spend Smart
    Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

    Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

    Whats New
    Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

    Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

    Spend Smart
    Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

    Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

    Whats New
    Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

    Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

    Whats New
    Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

    Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

    Whats New
    [POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

    [POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

    Whats New
    Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

    Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

    Whats New
    Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

    Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

    Whats New
    Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

    Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

    Whats New
    Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

    Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

    Whats New
    Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

    Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

    Whats New
    Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

    Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

    Whats New
    Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

    Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

    Whats New
    Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

    Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com