Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maladewa Memuji Tuna Indonesia

Kompas.com - 05/09/2012, 18:44 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Negara kepulauan Maladewa memuji komoditas tuna asal Indonesia. Hal itu disampaikan Menteri Perikanan dan Pertanian Maladewa, Hussain Hasan, seusai bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, di Jakarta.

Dalam siaran pers, Rabu (5/9/2012), Hussain Hasan, mengatakan, Indonesia yang kaya akan sumber daya kelautan memiliki potensi begitu besar terhadap pengembangan usaha penangkapan ikan pelagis besar, seperti tuna.

Diakui Hussain, kegiatan penangkapan tuna yang dilakukan nelayan di timur Indonesia dengan penggunaan alat tangkap pole and line, dan hand line dapat memberikan keseimbangan antara kegiatan penangkapan ikan dengan ketersediaan sumber daya ikan.

Maladewa juga dikenal sebagai negara produsen tuna. Pada awalnya, Maladewa mengekspor sekitar 90 persen dari penangkapan ikan tuna segar ke Srilanka. Namun, sejak tahun 1979, Maladewa bergabung dengan Japanese Marubeni Corporation untuk membentuk Maldives Nippon Corporation yang memproses ikan segar kaleng.

Dalam kunjungan ke Indonesia, Maladewa menjajaki kerjasama dengan Indonesia untuk perikanan. "Kami akan membentuk komite teknis yang akan membahas proyek kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua negara," kata Hussain Hasan.

Bentuk kerja sama tersebut antara lain adalah mengenai cara untuk meningkatkan harga komoditas perikanan seperti tuna di pasaran global dengan mendapatkan sertifikasi dari negara sasaran.

Tahun 2011, realisasi ekspor tuna asal Indonesia 141.774 ton senilai 499 juta dollar AS meningkat sebesar 30,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya 122.450 ton atau senilai 383 juta dollar AS. Produksi tuna sendiri tahun 2011 sebanyak 230.580 ton, sementara untuk produksi tuna, cakalang, dan tongkol (TTC) nasional 2011 adalah sebesar 955.520 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com